Suku Tengger

Suku Tengger – Dalam suku ini, yakni mempunyai adanya sebuah bahasa, kepercayaan, dan budaya yang unik serta berbeda. Bahasa Tengger mempunyai dialek yang sangat cukup berbeda dari bahasa Jawa.

Suku yang tinggal di bagian dataran tinggi wilayah sebuah pegunungan Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur. Penduduk dalam suku ini, dapat menduduki sebagian daerah Kabupaten Pasuruan.

Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Suku Tengger, asal usul, beserta penjelasan yang lainnya. Untuk ulasan selengkapnya, yuk… Simak secara bersama-sama.

Apa itu Suku Tengger ?

Suku Tengger adalah termasuk salah satu suku di wilayah Indonesia dan tinggal di wilayah dataran tinggi pegunungan Bromo-Tengger-Semeru. Penduduk dalam suku ini, yakni telah menempati sebagian dari masa pemerintahan Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, dan Malang.

Suku-Tengger

Sekitar 5.000 orang saat ini tinggal di suku Tengger. Suku Tengger biasanya disebut sebagai Wong Brama atau Wong Tengger. Nama Tengger memiliki arti pegunungan, yang sesuai terhadap daerah dalam sebuah pemukiman terhadap suku ini.

Selain itu, dalam sebuah nama Tengger memiliki arti yakni tidak bisa bergerak atau berdiri tegak. Ini melambangkan karakter Tengger, yang memiliki karakter berbudi luhur dan harus tercermin dalam semua aspek kehidupan. Bahwa Tengger berasal dari gabungan nama suku Tengger, yaitu Jaka Seger dan Rara Anteng, yakni termasuk leluhur mereka.

Karena diyakini bahwa Tengger turun langsung dari sebuah kerajaan Matapahit, sebagian besar Tengger adalah memiliki agama Hindu. Akan tetapi terdapat orang yang bergabung dengan Islam dan agama yang lain, tetapi untuk minoritas.

Baca Juga :  Sidang PPKI: Sejarah, Tugas, Struktur & Hasil SIdang 1, 2, 3

Menurut kerajaan Majapahit sebelumnya, suku ini tidak menggunakan sistem kasta dalam kehidupan sehari-hari mereka, tetapi sebagai sistem persaudaraan yang dekat. Seperti suku-suku lain di wilayah Indonesia, suku ini mempunyai aturannya sendiri, yang harus diikuti dan dihormati dengan semua orang dari suku tersebut.

Ciri Khas Suku Tengger

Terdapat beberapa sebuah ciri khas dari suku ini, diantaranya ialah sebagai berikut:

a. Bahasa

Karakteristik lain dari suku ini ialah bahasa yang mereka gunakan. Mereka menggunakan bahasa Jawa kuno dengan dialek Tengger yang khas, yang diyakini sebagai bahasa asli dan dialek Majapahit.

b. Fisik

Secara fisik, penduduk Tengger sama dengan kebanyakan orang Jawa. Pakaian yang mereka kenakan untuk bentuk adaptasi dengan lingkungan mereka dapat disebut fitur yang paling terlihat dari suku tersebut.

Secara umum, mereka mengenakan pakaian lengan panjang dan celana secara teratur. Tapi yang membedakan mereka ialah sarung, yang hampir selalu menempel di tubuh tersebut. Sarung sering digunakan sebagai pengganti jaket dalam menangkal dingin.

Contoh-Suku-Tengger

c. Mata Pencaharian

Mata pencaharian dalam suku ini, terutama terdiri dari pertanian dan peternakan. Seperti yang telah diketahui, tanah di sekitar gunung harus subur dan sangat cocok sebagai menanam berbagai jenis sayuran seperti sawi hijau dan kol.

Profesi lain yang juga digarap Tengger ialah pemandu wisata. Jika akan mengunjungi Gunung Bromo, dengan mudah menemukan orang-orang dari suku Tengger yang selalu ditemani oleh kuda dan siap untuk membawa Anda dan wisatawan lainnya ke mana pun, bahkan ke lereng Bromo.

Keunikan Suku Tengger

Seperti suku-suku di wilayah Indonesia, suku ini mempunyai properti yang unik. Contohnya dalam upacara Yada-Kasada dan banyak fitur khusus lainnya. Jika Anda tidak terbiasa dengan jenis ini atau tidak tahu apa-apa tentang hal ini, berikut adalah beberapa spesifik dari suku Tengger:

Baca Juga :  Pengertian Penduduk: Komposisi, Tipe, Sensus & Piramida

a. Upacara Yadnya Kasada

Upacara ini selalu diharapkan dengan wisatawan lokal dan asing. Untuk upacara Kasad, atau sering disebut sebagai upacara Kasodo, itu dilakukan hanya dengan kalangan komunitas Hindu Tengger. Upacara ini berlangsung setiap 14 atau 10 bulan.

Upacara Tengger Kasada di mana sapi dan biji-bijian dalam bentuk sayuran dan buah ditinggalkan. Kemudian penyerahannya dibawa ke Gunung Bromo. Upacara diadakan dalam meminta keamanan dan berkah.

b. Karo, Hari Raya Masyarakat Tengger

Bagi suku ini, Karo termasuk hari libur terbesar yang paling ditunggu-tunggu. Pemeriksaan biasanya diadakan setelah Nyepi. Acara Karo ini termasuk parade dengan produk dan seni tradisional seperti pertunjukan tari Sodoran. Kemudian tetap berhubungan dengan tetangga dan kerabat.

Untuk ritual di festival berlian, ini dilakukan oleh seorang ratu. Ratu di sini berarti seorang pemimpin yang selalu memimpin pada sebuah doa. Yang unik ialah sang ratu adalah pria di sini. Beberapa Tenggers menyebut ratu sebagai dukun.

c. Ojung, Ritual Meminta Kujan

Ojung merupakan sebuah seni tradisional milik suku ini. Seni ini hampir sebanding dengan perjuangan orang. Senjata yang digunakan peserta ialah rotan. Peserta yang paling banyak mencambuk ialah pemenangnya.

Ojung bukan hanya seni, tetapi ritual untuk meminta yang maha kuasa turun hujan. Ojung biasanya dilakukan ketika musim kemarau tiba. Sebelum Ojung ini dimulai, biasanya ada pertunjukan tari, sebelum tarian itu disebut sebagai Tari Singo Wulung Rontek dan Tari Topeng Tua.

Baca Juga :

Baca Juga :  Pengertian Ergonomi: Tujuan, Prinsip, Manfaat & Ruang Lingkup

Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Suku Tengger beserta penjelasannya. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda.

Categories IPS