Suku Jawa – Sebagian besar suku ini tinggal di berbagai daerah di Jawa. Mereka hidup terutama di wilayah provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Banyak orang yang telah menganggap bahwa dalam kalangan masyarakat Jawa sopan dan tidak banyak bicara dalam bersikap dan berbicara. Sebagian kalangan jawa, menggunakan bahasa jawa halus dan kasar.
Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan mengenai Suku Jawa beserta asal usulnya. Untuk ulasan selengkapnya, yuk… Simak penjelasan nya sebagai berikut,
Apa itu Suku Jawa ?
Dengan sekitar 90 juta, suku Jawa adalah kelompok etnis terbesar di Indonesia. Mereka yakni berasal dari pulau Jawa dan tinggal terutama di Jawa Tengah tetapi dan Jawa Timur mereka juga sering ditemukan di wilayah provinsi Banten, Jawa Barat, dan tentu saja hanya di wilayah Jakarta.
Suku Jawa adalah salah satu suku terbesar di wilayah pulau Jawa. Tata krama dan sopan santun, dan kelembutan adalah ciri khas orang Jawa. Adat istiadat dan tradisi yang masih dipupuk oleh orang Jawa sangat banyak dan beragam, seperti legenda para leluhur dan kepercayaan pada mitos.
Ukuran orang Jawa tidak bisa dipisahkan dari sejarah panjang mereka. Produk budaya peradaban Jawa adalah salah satu yang paling maju. Ini membuktikan keberadaan kekuatan super yang berdiri di negara Jawa, bersama dengan banyak warisan yang masih bisa dilihat sampai sekarang.
Mereka yakni dapat hidup terutama di wilayah provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Akan tetapi, jenis ini juga umum di provinsi Banten, Jawa Barat, dan tentu saja di ibu kota Jakarta. Ternyata tidak hanya wilayah pulau Jawa, orang dengan suku Jawa yang termasuk tersebar di berbagai pulau wilayah Indonesia dan bahkan di luar negeri.
Sejarah Asal Usul Jawa
Asal usul orang Jawa yakni tidak berbeda secara signifikan dari asal usul seluruh rakyat Indonesia, yaitu ketika mereka menemukan fosil-fosil dari Homo Erectus, yang dapat disebut sebagai Eugene Dubois sebagai “Manusia Jawa” di Trinil.
Ia adalah seorang ahli anatomi dari Belanda. Fosil yang telah ditemukan ini diperkirakan mempunyai usia sekitar dalam 700.000 tahun. Belum lama berselang, Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald menemukan fosil lain dari jenis yang sama di Sangiran dalam tahun 1930.
Ia menemukan kantong kertas yang jauh lebih maju dari era sebelumnya. Usia kasus diperkirakan 550.000 sampai 143.000 tahun. Sementara itu, sebuah kitab suci lama memberikan informasi tentang asal mula leluhur Jawa ketika Aji Saka tiba.
Namun, dalam tulisan-tulisan kuno adanya sebuah informasi tentang kondisi geologis Jawa, serta terhadap kitab suci Hindu kuno yang mengatakan Nusa Kendang, nama dalam sebuah pulau Jawa pada waktu itu, adalah bagian dari wilayah India.
Bahasa Jawa
Sebagian besar kelompok etnis Jawa berbicara bahasa Jawa sebagai bahasa percakapan sehari-hari. Sebuah jajak pendapat dengan majalah Tempo di awal 1990-an dapat menemukan bahwa hanya kira-kira 12% orang Jawa yang telah menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari mereka.
Kira-kira dalam 18% telah menggunakan sebuah campuran dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, yang lain berbicara bahasa Jawa sebagai bahasa utama mereka. Keturunan Jawa berpendapat bahwa bahasa Jawa adalah dan merupakan bahasa yang sangat sopan.
Orang tua khususnya menghormati mereka yang berbicara dalam bahasa mereka. Bahasa Jawa juga memiliki arti luas. Selain definisi-definisi ini, bahasa Jawa juga terkait dan penting untuk bahasa orang Jawa. Terdapat 2 jenis dalam bahasa Jawa, diantaranya ialah:
1. Bahasa Jawa Kromo
Dalam menggunakan bahasa Jawa yakni dapat didasarkan pada asal etnis Jawa, yang digunakan untuk orang yang belum akrab, namun Surabaya atau mempunyai status sosial yang sama, beserta untuk orang yang lebih tua atau memiliki status sosial yang lebih tinggi.
2. Bahasa Jawa Ngoko
Bahasa Jawa yakni dapat didasarkan pada asal-usul orang Jawa yang terbiasa dengan orang yang akrab, yang lebih muda atau yang mempunyai sebuah status sosial yang lebih rendah.
Kekayaan Suku Jawa
Meskipun ada banyak versi yang sangat berbeda tentang asal-usul suku, suku ini masih mempunyai budaya yang kaya dan menarik sebagai belajar. Beberapa dalam sebuah budaya Jawa yang menarik dapat dilestarikan, diantaranya ialah:
a. Tarian Tradisional
Beberapa dalam sebuah tarian Jawa yang telah cukup populer sejauh ini, seperti Bedhaya, Sintren, Reog, dan Lumping Horse. Gerakan-gerakan tersebut terdapat tarian Jawa bervariasi dari anggun hingga gesit. Dalam tarian tradisional tersebut dipertunjukkan dalam sebuah kegiatan budaya dan upacara tradisional lainnya. Tarian tersebut telah diiringi oleh musik gamelan.
b. Pertunjukan Wayang kulit
Dalam pertunjukan wayang kulit yang dapat dilakukan dalam sepanjang malam telah menjadi kebiasaan terhadap orang Jawa. Biasanya dalam pertunjukan wayang adalah tentang mengajar dengan kehidupan. Seperti dalam kisah Ramayana dan Maha Bharata.
Dalam sebuah pertukuan ini, yakni dapat dimainkan dengan seorang Dhalang dan diiringi oleh musik gamelan Jawa, ditemani oleh seorang penyanyi bernama Sinden Wayang Kulit, yang dimainkan dengan sejumlah perangkat, seperti wayang, batang pisang sebagai menggunakan kain putih sebagai latar, menancapkan sang wayang, dan lampu sorot.
c. Seni Musik dalam Budaya Gamelan
Gamelan adalah sebuah musik dalam tradisional yang sering dimainkan dengan orang Jawa. Wali awalnya menggunakan Songo Gamelan sebagai menyebarkan Islam.
Gamelan tersebut, yakni terdiri atas beberapa alat musik seperti gong, kempul, drum, kenong, gambang, bonang, dan slenthem. Gamelan tersebut dapat digunakan untuk iringan musik untuk pertunjukan sebuah wayang.
d. Keris, Senjata Adat Suku Jawa
Dalam sebuah senjata tradisional Jawa ini diyakini mempunyai sebuah kekuatan atau kesaktian. Di masa lalu, Kris dibuat dengan MPU dalam penempaan dan dapat diberi mantra. Salah satu sebuah keris legendaris ialah Mpu Gandring keris terhadap cerita Ken Arok ini.
e. Aksara Jawa
Orang Jawa mempunyai aksa mereka sendiri yang telah ada selama ratusan tahun. Ada 20 huruf dalam aksara Jawa, dalam bait pertama “ha, na, ca, ra, ka”, bait kedua “da, ta, sa, wa, la”, bait ketiga “pa, dha, ya, nya” dan bait keempat “ma, ga, ba, tha, nga “. Dalam naskah ini bisa ditemukan dalam buku-buku Jawa kuno. Sampai sekarang, aksara tersebut telah diajarkan dan dipelajari dalam sekolah-sekolah Jawa.
Baca Juga :
- Siklus Hidrologi: Pengertian, Komponen, Proses & Penjelasannya
- Pengertian Penilaian Menurut Para Ahli dan Penjelasan Lengkap
- Fungsi Laten Lembaga Agama: Pengertian, Contoh & Ciri-Ciri
- Bentuk Permukaan Bumi : Relief Daratan dan Relief Dasar Laut
- Proses Meiosis: Pengertian, Ciri-Ciri beserta Tahap-Tahapnya
Dalam pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Suku Jawa beserta asal usul, sejarah, kebahasaan, beserta kekayaannya. Semoga ulasan ini, dapat berguna bagi Anda semua.