Netter.co.id – Sejarah Wali Songo Mempunyai peran terpenting untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Jawa pada abad ke-14. Era Wali Songo telah dimulai pada akhir sebuah kerajaan Buddha Hindu, untuk mengubah budaya Islam.
Di bawah ini ialah ulasan singkat dan lengkap mengenai sejarah Wali Songo dari masing-masing nama Wali Songo, bersama dengan kisah, silsilah. Yuukk… Simak ulasan nya sebagai berikut.
Sejarah Wali Songo
Wali Songo adalah suatu sekelompok wali yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap penyebaran Islam di Indonesia, terutama di bagian pulau Jawa.
Mereka merupakan Maulana Sunan Giri, Malik Ibrahim, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati, dan Sunan Kalijaga. Selama hidup mereka, mereka tidak hidup bersama, tetapi mereka mempunyai sebuah adanya hubungan yang erat antara guru dan siswa.
Era Walisongo adalah era di mana pemerintahan Buddha Hindu dalam budaya Nusantara digantikan oleh budaya Islam. Tentu saja, banyak yang lain berpartisipasi, tetapi peran mereka dalam membangun Kerajaan Islam di Jawa dan pengaruhnya terhadap budaya masyarakat sangat besar. Berikut merupakan beberapa nama Wali Songo dan peranan mereka dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Jawa, diantaranya ialah:
1. Sunan Ampel
Nama asli Sunan Ampel ialah yang bernama Raden Rahmat. Secara umum, Sunan ampel telah dianggap dengan orang suci lainnya sebagai wali. Pesantrennya terletak di lampu lalu lintas Denta, Surabaya, juga salah satu ajaran Islam tertua di Jawa.
Ia menikah dengan Dewi Condrowati, yang bernama Nyai Ageng Manila. Dewi Condrowati adalah putri Adipati Tuban, Arya Teja. Dia juga menikah dengan Ki Kembang Kuning dan Dewi Karimah.
2. Sunan Bonang
Sunan Bonang lahir pada tahun 1465 dengan nama asli Raden Maulana Makhdum Ibrahim, putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila. Bonang adalah nama desa di kabupaten Rembang. Nama Sunan Bonang dipanggil olehnya Bong Ang, yang setuju dengan klan Bong, karena nama ayahnya adalah Bong Swi Hoo, juga dikenal sebagai Sunan Ampel.
3. Sunan Derajat
Sunan Derajat memiliki nama depan Syarifuddin atau Raden Qasim, yang juga merupakan putra bungsu Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, dan ia juga saudara Sunan Bonang. Sunan Derajat dikenal karena kecerdasannya. Ia menyebarkan ajaran Islam di Desa Paciran Lamongan.
4. Sunan Kudus
Sunan Kudus tidak benar-benar datang dari Kudu, tetapi berasal dari Quds of Palestine, yang kemudian pindah ke Jawa dengan kakek dan ayahnya. Dalam cerita lain, Sunan Kudus adalah seorang pendatang dari wilayah Jipang Panolan di utara Blora.
5. Sunan Giri
Sunan Giri adalah seorang putra Maulana Ishaq bersama Dewi Sekardadu, yakni putri Menak Sembuyu, penguasa pada wilayah Balambangan selama almarhum pada kerajaan Majaphit. Sayangnya kelahirannya dianggap sebagai kutukan dengan ayahnya Dewi Sekardadu, jadi dia dipaksa oleh ayahnya untuk membuang anaknya ke laut.
6. Sunan Kalijaga
Raden Said adalah seseorang yang menjaga orang-orang biasa dan dekat dengan mereka. Dia membuktikan ini ketika membela orang biasa di masa-masa sulit. Pada saat itu, pemerintah sangat membutuhkan sumber daya yang besar untuk mengatasi roda pemerintahan, sehingga orang harus membayar pajak tinggi.
7. Sunan Muria
Nama Sunan Muria diadopsi dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer utara kota Kudu. Sunan Muria memainkan peran penting dalam menyebarkan ajaran Islam di Gunung Muria. Dengan menyebarkan Islam, ia meniru jalan ayahnya, yang seharusnya secara halus menyebarkan ajaran agama.
8. Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati mempunyai nama asli yakni Syarif Hidayatullah. Pada usia 20, Sunan Gunung Jati ditinggalkan oleh ayahnya. Setelah tinggal bersama ayahnya, ia menjadi pangeran untuk menjadi raja Mesir menggantikan ayahnya, tetapi ia menolak dan memutuskan untuk membawa ajaran Islam dengan ibunya ke Jawa.
9. Sunan Gresik
Maulana Malik Ibrahim lahir di Campa (Kamboja), ayahnya yakni bernama Barakat Zainul Alam, seorang ulama hebat di Maghrib. Maulan Malik Ibrahim disebut dengan Syakh Maghribi atau Sunan Gresik atau Makhdum Ibrahim al-Samarqandi, dan orang Jawa biasanya menyebutnya sebagai Asmaraqandi.
Maulana Malik Ibrahim adalah orang pertama yang telah menyebarkan agama Islam di Jawa dan penjaga Walisongo lainnya. Wali Songo memiliki suatu peran terpenting untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Jawa pada abad ke-14, dan menyebarkan agama islam di wilayah Indonesia.
Demikian pembahasan kali ini yang dapat kami sampaikan dengan jelas dan singkat mengenai Wali Songo. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semua.
Baca Juga :