Sejarah Jakarta: Pengertian, Iklim & Kronologis Peristiwa Penting

Netter.co.id kali ini akan membahas tentang Sejarah Jakarta – Ibukota nasional dan kota yang terbesar di wilayah Indonesia. Jakarta ialah satu-satunya kota di wilayah Indonesia yang berstatus provinsi.

Jakarta memiliki letak di pantai barat laut Jawa. Sebagai pusat bisnis, budaya, politik, Jakarta adalah perusahaan swasta, tempat kantor pusat BUMN, dan perusahaan asing berada.

Pati kalian mengenal dengan kota Jakarta bukan? Jakarta termasuk daerah yang sangat ramai dikunjungi orang, karena banyak sekali tempat wisatawan yang indah.

Dalam pembahasan kali ini, kami akan meringkas dengan jelas dan singkat mengenai kota Jakarta… Simak penjelasan selanjutnya sebagai berikut.

Pengertian Jakarta

Sejarah Jakarta

Jakarta merupakan ibu kota dan kota yang terbesar di wilayah Indonesia. Daerah di Sungai Ciliwung di barat laut Jawa ini telah lama mendukung pemukiman manusia.

Bukti adanya sejarah dari kota Jakarta yakni berasal dari abad ke 4 M, ketika itu ialah sebuah kota dalam pemukiman dan pelabuhan Hindu.

Kota ini telah diklaim berturut-turut dengan Kerajaan Tarumanegara dalam gaya India, Kesultanan Muslim Banten, kerajaan Hindu Sunda, dan pemerintah Belanda, Jepang dan Indonesia.

Jakarta dikenal dengan beberapa dalam namanya. Ia dapat disebut pada masa kerajaan Sunda Kelapa dan selama waktu singkat Kesultanan Banten Jayakarta, Djajakarta atau Jacatra.

Setelah itu Jakarta berkembang dalam tiga fase. “Kota Tua Jakarta”, yang terletak di utara dekat laut, berkembang antara pada tahun 1619 dan tahun 1799 di era VOC.

Sejarah Jakarta

Nama Jakarta telah digunakan sejak pendudukan Jepang pada tahun 1942 untuk merujuk ke daerah bekas Gemeente Batavia, diresmikan pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda untuk Hindia Timur. Nama “Jakarta” adalah singkatan untuk kata Jayakarta.

Baca Juga :  Candi di Malang: Mengenal Candi-candi yang Ada di Kota Malang

Jakarta pertama kali ditunjuk sebagai salah satu pelabuhan kerajaan Sunda yang disebut Sunda Kalapa di mulut Sungai Ciliwung. Ibukota kerajaan Sunda, Dayeuh Pakuan Padjadjaran atau Pajajaran (Sekarang Bogor), dapat dicapai dari pelabuhan Sunda Kalapa selama dua hari.

Menurut sumber-sumber Portugis, Sunda Kalapa adalah salah satu pelabuhan kerajaan Sunda di sebelah pelabuhan Pontang, Banten, Tamgara, Cigede, dan Cimanuk.

Kalapa Kalapa, disebut sebagai Kalapa dalam teks ini, dianggap sebagai pelabuhan yang paling penting karena dalam dua hari dapat dicapai dari ibukota kerajaan Dayo.

Djakarta merupakan sebuah bagian dari provinsi Jawa Barat sejak kemerdekaannya hingga tahun 1959. Pada tahun 1959, status kota Jakarta berubah dari kotamadya di bawah walikota menjadi daerah tingkat pertama (Dati I) di bawah kepemimpinan gubernur.

Dalam abad ke-18, lebih dari 60% penduduk Batavia terdiri dari budak yang bekerja untuk VOC. Sebagian besar budak sibuk melakukan pekerjaan rumah, sementara kondisi kerja dan hidup pada umumnya memadai.

Iklim Jakarta

Jakarta mempunyai suatu suhu kering, panas, atau tropis. Jakarta terletak di wilayah Indonesia bagian barat dan mengalami musim hujan di bulan Januari dan Februari dengan curah hujan rata-rata 350 milimeter dan suhu rata-rata 27° C.

Curah hujan antara Januari dan awal Februari begitu sangat tinggi, dengan Jakarta telah dibanjiri dalam setiap tahun dan musim kemarau memuncak pada Agustus dengan curah hujan rata-rata 60 milimeter.

September dan awal Oktober adalah hari yang sangat panas di Jakarta, suhu bisa mencapai 40° C. Suhu tahunan rata-rata adalah antara 25 dan 38° C.

Kronologis Peristiwa Penting

Pada tahun 686 Masehi, dalam Kerajaan Tarumanegara dihancurkan oleh serangan tentara kerajaan Sriwijaya. Pada abad ke-14, Jakarta memasuki wilayah kerajaan Pakuan Pajajaran, sering disebut sebagai kerajaan Pajajaran atau kerajaan Sunda.

Baca Juga :  Sejarah Kerajaan Pajang: Masa Kejayaan dan Masa Kemunduran

Kerajaan Pajajaran mempunyai suatu enam pelabuhan, termasuk pelabuhan Sunda Kalapa. Kota pelabuhan ini memiliki letak di bagian Teluk Jakarta, yakni di sungai Citiwung, pusat perdagangan terpenting dari abad ke 12 sampai 16.

Pada hari senin tanggal 21 Agustus 1522, Kalapa Sunda belum lolos dari orang Portugis yang didambakan, yang telah menetap di daratan Malaka sejak 1511. Keinginannya disambut oleh Raja Pajajaran.

Raja Pajajaran tidak hanya tertarik pada perdagangan, tetapi juga meminta bantuan orang Portugis dalam berurusan dengan Muslim yang memiliki banyak pengikut di Banten dan Cirebon. Pada saat itu Demak adalah pusat kekuatan dan penyebaran Islam.

Jakarta pertama kali ditunjuk sebagai salah satu pelabuhan kerajaan Sunda yang disebut Sunda Kalapa di mulut Sungai Ciliwung. Jakarta memiliki letak di pantai barat laut Jawa. Sebagai pusat bisnis, budaya, dan politik.

Baca Juga :

Demikian pembahasan kali ini yang dapat kami sampaikan mengenai Sejarah Jakarta beserta penjelasan lainnya. Semoga ulasan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semua.