Sejarah Dinasti Umayyah: Awal Berdirinya Dinasti Lengkap

Netter.co.id kali ini akan membahas tentang Sejarah Dinasti Umayyah – Dinasti Umayyah telah didirikan dengan Muawiyah bin Abu Sufyan bin Harb. Nama dari sebuah Dinasti Umayyah yakni telah diberikan terhadap Umayah bin Abd Shams ibn Abdu Manaf.

Muawiyah bukan hanya pendiri, tetapi juga khalifah Umayyah pertama. Selama kekhalifahan Bani Umayyah, ada beberapa khalifah yang begitu sangat berpengaruh.

Di antaranya ialah yang bernama Umar bin Abdul Aziz dan Al Walid bin Abdul Malik. Untul penjelasan selengkapnya, yukk… Simak ulasan sebagai berikut.

Pengertian Kekhalifahan Umayyah

Sejarah Dinasti Umayyah

Kekhalifahan Umayyah atau Bani Umayyah merupakan suatu kekhalifahan dalam agama Islam yang pertama yakni setelah Khulafaur Rashidin, yang telah memerintah dari 661 hingga 750 di Semenanjung Arab dan sekitarnya (ribuan kota di Damaskus).

Dari 756 hingga 1031 di wilayah Spanyol, Cordoba, yakni sebagai Kekhalifahan Cordoba. Nama dari dinasti ini ialah Umayyah bin ‘Abd asy-Syams, yakni seorang kakek buyut dari khalifah yang pertama yaitu Bani Umayyah, yang disebut sebagai Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadang-kadang Muawiyah I.

Sejarah Dinasti Umayyah

Dinasti Umayyah adalah pemerintahan Muslim yang telah berkembang setelah periode Khulafa al-Rashidin, yang telah dimulai pada 41 H atau 661 M. Dalam dinasti Umayyah yang telah menjadi pusat di bagian Damaskus yakni telah membentuk kejaian sebuah peristiwa tahkim saat perang Siffin.

Perang yang seharusnya untuk membalas atas kematian khalifah yang bernama Utsman bin Affan, pada awalnya telah dimenangkan dengan pihak Ali. Namun, ketika adanya sebuah tanda-tanda dari kekalahan yakni menjadi begitu jelas, pihak Muawiyah Ali segera membuat proposal sebagai kembali ke hukum Allah.

Baca Juga :  Kerajaan Mataram Kuno: Sejarah, Awal Berdiri & Masa Keruntuhan

Dalam hal ini, Ali ditipu oleh taktik dan taktik Muawiyah, yang dideritanya pada akhir kekalahan politik. Sementara itu, Muawiyah memiliki kesempatan yakni sebagai mengangkat dirinya sebagai khalifah dan raja.

Dinasti inilah yang pertama kali menerobos sebuah sistem pemilihan dalam para pemimpin, yang diubah melalui konsensus menjadi sistem keluarga atau monarki sejak awal.

Dalam peristiwa ini saat masa depan merupakan awal dari munculnya pemahaman yang sangat beragam tentang masalah-masalah teologis, termasuk tiga kelompok kekuatan yang telah muncul sejak akhir masa pemerintahan Ali yakni Mu’awiyah, Syiah, dan Khawarij.

Dinasti Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan bin Harb. Nama Dinasti Umayyah diberikan kepada Umayah bin Abd Shams ibn Abdu Manaf. Muawiyah bukan hanya pendiri, tetapi juga khalifah Umayyah pertama.

Muawiyah dianggap oleh beberapa sejarawan sebagai pembangun dinasti ini, karena ia berhasil mendapatkan otoritas hukum atas perang saudara Shiffin. Selain itu, kualitas penguasa, politisi dan administrator dikumpulkan di Muawiyah.

Selama kekhalifahan Bani Umayyah, ada beberapa khalifah yang sangat menjadi pengaruh, di antaranya ialah Al Walid bin Abdul Malik Umar bin Abdul Aziz.

Di bawah sebuah kepemimpinan yang bernama Al-Walid bin Abdul Malik, kekuatan agama Islam atas peran dalam sebuah pasukan yang telah dipimpin oleh Thoriq bin Ziyad telah meluas ke Spanyol.

Tidak hanya itu, karena kekayaan kerajaan semakin hilang, dalam sektor pembangunanyakni dapat diprioritaskan. Pembangunan pabrik, masjid, dan sumur sedang dipromosikan.

Berdirinya Dinasti Bani Umayyah

Dinasti Umayyah telah didirikan dengan Muawiyah bin Abu Sufyan bin Harb bin Umayyah bin Abdul Syams bin Abdul Manaf bin Qusay bin Kilab. Dia berasal dari pemimpin suku Quraisy. Muawiyah yakni telah dianggap sebagai pemimpin, berasal dari keluarga bangsawan kaya dan dihormati dengan komunitasnya.

Baca Juga :  Sejarah Prasasti Talang Tuo: Penemuan & Isi Prasasti

Dalam awal perkembangan Islam, sebagian besar dalam anggota dinasti Umayyah yakni telah menentang dakwah Nabi Muhammad SAW.

Namun, ketika ia dan kaum Muslim telah berhasil menduduki kota Mekah dalam tahun 8 H/630 M, dari keluarga Bani Umayyah telah menyerah dan setuju untuk masuk Islam. Sementara Muawiyah sendiri masuk Islam sebelum kejadian dengan Fathu Makkah.

Selama masa Nabi Muhammad SWA, Muawiyah berpartisipasi dalam Pertempuran Hunain. Dia adalah salah satu penulis dari wahyu.

Karier politik Muawiyah yakni telah berlanjut di bawah Khalifah Abu Bakar as-Siddiq. Dia menemani saudaranya Yazid bin Abu Sufyan ke Syam dan menaklukkan negara itu di bawah pemerintahan Islam.

Ketika Yazid wafat, Abu Bakar telah mempercayakan Muawiyah menjadi Gubernur wilayah Syam dan telah menggantikan Yazid. Keputusan Abu Bakar didukung dengan Umar dan teman-teman Usman. Selama masa pemerintahan Umar, Muawiyah masih dipercaya oleh gubernur wilayah Syam.

Baca Juga :

Demikian pembahasan kali ini yang telah kami sampaikan secara jelas dan ringkas yakni mengenai Sejarah Dinasti Umayyah. Semoga ulasan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semua.