Penginderaan Jauh: Pengertian, Komponen & Manfaat (Lengkap)

Netter.co.id kali ini akan membahas tentang Penginderaan Jauh – Teknologi penginderaan ini yakni sering disebut sebagai mindfulness yang termasuk kedalam suatu alat yang ampuh untuk menganalisis area yang luas dan seringkali sulit diakses.

Gaya penghubung yang mentransmisikan data tentang objek ke sensor dalam bentuk suara, gravitasi, gaya magnet, atau elektromagnetik. Dalam arti, bagaimanapun, hanya energi atau energi yang elektromagnetik.

Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Penginderaan Jauh. Untuk ulasan selengkapnya… Baca sebagai berikut.

Pengertian Penginderaan Jauh

Penginderaan Jauh

Pengertian Penginderaan Jauh atau Inderaja adalah adanya suatu metode pengukuran atau pengambilan data dari objek atau fenomena menggunakan perangkat yang tidak memiliki kontak fisik dengan objek atau pengukuran.

Atau untuk mendeteksi objek atau fenomena dari jarak jauh dari perangkat, contohnya dalam pesawat luar angkasa, pesawat terbang, satelit, kapal atau perangkat yang lainnya.

Saat ini, istilah penginderaan jauh mengacu pada teknik yang ada di pesawat atau pesawat ruang angkasa dan yang membedakan mereka dari indera lain seperti persepsi medis atau fotogrametri.

Meskipun semua hal yang terkait dengan astronomi pada dasarnya melibatkan penggunaan penginderaan jauh, istilah “penginderaan jauh” umumnya dikaitkan dengan pengamatan terestrial dan cuaca.

Prinsip dasar dalam penginderaan jauh ialah merekam terhadap suatu interaksi antara gelombang elektronik dan benda-benda di tanah, yang dideteksi oleh sensor penangkap gelombang. Deteksi gelombang ini bisa berupa satelit, pesawat terbang.

Baca Juga :  Menghitung Rumus Slovin

Manfaat Penginderaan Jauh

Terdapat berbagai jenis manfaat dalam penginderaan ini, diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Bidang Kelautan (Seasat, MOS)

  • Pengamatan pada sifat fisik air laut.
  • Pengamatan pasang surut dan gelombang laut.
  • Peta perubahan abrasi, pesisir, sedimentasi dan banyak lagi.

2. Bidang Geologi

  • Dapat menentukan terhadap suatu struktur dan tipe geologis.
  • Dapat memantau dengan area bencana (gempa bumi, kebakaran) dan pantau abu vulkanik.
  • Memantau distribusi sumber daya alam.
  • Memantau polusi laut dan lapisan minyak di laut.
  • Penggunaan bidang pertahanan dan militer.
  • Survei permukaan selain aplikasi fotografi pesawat terbang dan sistem informasi geografis (SIG).

3. Bidang hidrologi (Landsat, SPOT)

  • Penggunaan aliran air dan perlindungan sungai.
  • Dalam suatu pemetaan terhadap sungai dan studi sedimen.
  • Penggunaan terhadap intensitas banjir dan lahan.

4. Bidang Oseanografi

  • Pengamatan terhadap suatu sifat fisik air seperti suhu, warna, salinitas dan arus laut.
  • Pengamatan gelombang pasang dengan gelombang laut (tinggi, frekuensi, arah).
  • Dapat mencari distribusi suhu permukaan.
  • Pelajari tentang perubahan pasir pantai karena erosi dan sedimentasi

5. Bidang Meteorologi dan Klimatologi (NOAA)

  • Dapat membantu dalam analisis cuaca dengan mengidentifikasi area bertekanan rendah dan area dengan tekanan tinggi, curah hujan, dan angin topan.
  • Memahami terhadap suatu sistem atau pola permukaan angin.
  • Data dalam sebuah model meteorologi dan data iklim.
  • Mengamati dalam suatu iklim suatu daerah dengan mengamati tingkat warna dan kadar air di udara.

Komponen-Komponen Penginderaan Jauh

Berbagai jenis komponen ini, yakni:

1. Sumber Tenaga

Sumber energi yakni terdapat dengan sebuah proses, yakni:

  • Sistem pasif termasuk dalam sistem yang telah menggunakan matahari.
  • Sistem aktif termasuk sistem yang telah menggunakan energi buatan seperti gelombang mikro.
Baca Juga :  Pengertian Pemanasan Global: Penyebab, Dampak & Solusi

Jumlah dalam sebuah energi yang diterima suatu benda di setiap ruangan berbeda dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk:

a. Waktu Penyinaran

Jumlah energi yang diterima suatu benda pada siang hari saat air surut (siang hari) lebih besar daripada pada kemiringan (malam). Semakin banyak energi yang diterima objek, semakin terang warna objek.

b. Keadaan Cuaca

Kondisi cuaca pada saat pemotretan memengaruhi kemampuan sumber daya untuk menghasilkan dan memvisualisasikan. Misalnya, kondisi udara berkabut membuat output sensorik kurang jernih atau bahkan tidak terlihat.

c. Bentuk Permukaan Bumi

Permukaan terhadap suatu bumi dengan topografi yang halus dengan warna-warna cerah di permukaan menunjukkan lebih banyak sinar matahari daripada permukaan dengan topografi yang kasar dan gelap. Area dengan topografi yang cerah dan cerah terlihat lebih ringan.

d. Keadaan Cuaca

Kondisi cuaca terhadap suatu waktu dalam saat pemotretan memengaruhi kemampuan sumber daya untuk menghasilkan dan memvisualisasikan. Misalnya, kondisi udara berkabut membuat output sensorik yakni yang kurang jernih atau bahkan tak terlihat.

2. Atmosfer

Lapisan udara mencakup berbagai jenis gas seperti O2, nitrogen, CO2, hidrogen, dan helium. Molekul gas di atmosfer dapat menyerap, dapat memantulkan dan melewati radiasi elektromagnetik.

Dalam arti adalah jendela atmosfer, yang merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik yang mencapai bumi.

Kondisi suasana hati dapat menghambat pelepasan sumber energi yang mencapai permukaan bumi. Kondisi cuaca berawan berarti sumber daya tidak dapat mencapai permukaan bumi.

Baca Juga :

Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Penginderaan Jauh. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.

Baca Juga :  1 Liter Berapa ml - Tangga Konver serta Cara Hitungnya dan Contoh Soalnya