Pengertian Suspensi: Ciri-ciri, Perbedaan Beserta Contohnya

Netter.co.id – Apakah anda tahu Pengertian dari Suspensi? Dalam kimia, suspensi adalah campuran cairan yang mengandung partikel padat, atau dengan kata lain suspensi adalah campuran cairan yang heterogen dan padatan terlarut dalam cairan.

Partikel padat dalam sistem suspensi umumnya lebih besar dari 1 mikrometer sehingga cukup besar untuk memungkinkan sedimentasi. Tidak seperti koloid, padatan dalam suspensi akan mengalami sedimentasi meskipun tidak ada gangguan.

Singkatnya, suspensi adalah campuran yang masih dapat dibedakan antara zat pelarut dan zat terlarut. Pemahaman lain, suspensi adalah campuran cairan yang mengandung partikel padat atau campuran heterogen dari zat cair dan padat yang dilarutkan dalam cairan.

Suspensi cair atau padat (dalam jumlah kecil) dalam gas disebut aerosol. Contoh aerosol sistem pada kehidupan manusia iyalah debu di atmosfer. Berikut ini merupakan Pengertian Suspensi yang harus anda ketahui secara lengkapnya.

Pengertian Suspensi

Pengertian Suspensi

Pengertian Suspensi adalah campuran fluida yang mengandung benda padat. Dengan kata lain, suspensi dapat diartikan sebagai campuran cairan dan padatan yang heterogen dalam suatu cairan.

Partikel padat dalam sistem suspensi umumnya lebih besar dari 1 mikrometer sehingga sedimentasi mungkin terjadi. Suspensi adalah salah satu nama kimia untuk kondisi kombinasi beberapa jenis zat.

Yang dimaksud dengan suspensi adalah kombinasi berbagai jenis zat heterogen, seperti kopi dengan air. Kopi dan air adalah 2 zat dengan sifat berbeda, dimana kopi adalah zat padat, sedangkan air adalah cairan.

Ketika kedua zat tersebut dicampur, zat tersebut tampaknya menyatu, tetapi beberapa waktu kemudian tampaknya dipisahkan lagi.

Ciri-ciri Suspensi

Suspensi memiliki ciri-cirinya sebagai berikut:

  • Memiliki size partikel dibawah 10-5 cm.
  • Bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop dan juga dapat disaring memakai kertas saringan khusus.
  • Tidak stabil, artinya tidak tahan lama dan sering berubah.
  • Mudah mengalami koagulasi.
  • Termasuk dalam campuran heterogen.
Baca Juga :  Apa itu Struktur Kulit? Bagian Lapisan Kulit, serta Fungsinya

Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi

Pada dasarnya, suspensi, larutan, dan koloid adalah kombinasi dari dua atau lebih jenis zat. Ketiga nama kimia ini adalah hasil dari pencampuran beberapa bahan atau zat yang dicampur bersama.

Meskipun keduanya merupakan hasil dari pencampuran berbagai jenis zat, ketiga nama di atas berbeda satu sama lain. Perbedaannya meliputi:

  • Larutan, bersifat homogen tidak dapat dibedakan bahkan menggunakan mikroskop ultra, semua partikel berdimensi dibawah 1 mm, fase tunggal, tidak dapat disaring dan stabil. Contohnya iyalah larutan gula, alkohol 70%, larutan garam, udara bersih, dan bensin.
  • Koloid, homogen secara mikroskopis tetapi heterogen jika diamati menggunakan ultra mikroskop, partikel memiliki dimensi mulai dari 1 nm hingga 100 nm, dua fase, tidak dapat disaring dan stabil kecuali dengan penyaringan ultra. Contohnya iyalah sabun, susu, jeli, selai, mentega, dan mayones.
  • Suspensi, heterogen satu atau semua partikelnya memiliki dimensi lebih besar dari 100 nm, dua fase, tidak stabil, dan dapat disaring. Contoh suspensi adalah air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, dan campuran air dengan minyak, kombinasi kopi dengan air, lumpur dan tanah liat yang tersuspensi dalam air, suspensi debu dan udara, kabut adalah sistem air melayang di udara, dan sirup obat batuk.

Contoh Suspensi

Suspensi dapat dengan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:

  • Lumpur tempat tanah dan tanah liat tersuspensi dalam air.
  • Tepung tersuspensi dalam air juga.
  • Kabut adalah sistem air yang menggantung di udara.
  • Cat.
  • Penangguhan debu kapur di udara bebas.
  • Penangguhan partikel di udara.
  • Campur pasir dengan air, dan
  • Sirup obat batuk.

Penutup

Demikianlah Pelajaran tentang Pengertian Suspensi: Ciri-ciri, Perbedaan dan Contohnya, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua. Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.

Baca Juga :  Pengertian Sistem Imun: Fungsi, Jenis, Mekanisme & Klasifikasi

Baca Juga: