Pengertian Stepa: Ciri-ciri, Jenis, Proses, Penyebaran & Komponen

Netter.co.id – Dalam postingan kali ini, kita akan membahas dunia alami yang disebut Stepa. Jadi sebelum kita membahas lebih dalam, kita harus terlebih dahulu mengetahui pengertian dari stepa.

Stepa merupakan ekosistem yang luas dan merupakan flora dan fauna yang terdiri dari ciri khas di dalamnya yaitu ekosistem geografis. Hal semacam ini terdiri dari produsen, konsumen, dan pengurai di mana aliran materi dan energi dimulai dari tanaman.

Fiturnya adalah bahwa vegetasi mendominasi satu wilayah ke wilayah lain. Agar ada kondisi iklim yang stabil, maka ada perbedaan antara iklim dingin dan panas.

Jadi untuk lebih lengkap, mari kita bersama-sama memahami pengertian stepa, proses stepa, karakteristik stepa, dan juga bagaimana menyebarkan stepa secara mendalam

Pengertian Stepa

Pengertian Stepa

Kata stepa berasal dari kata Inggris steppe, yang berarti padang rumput. Pengertian Stepa adalah dataran dalam bentuk padang rumput yang membentang dari daerah tropis ke daerah subtropis yang memiliki sedikit curah hujan.

Stepa semi-gurun ditutupi oleh rumput atau semak yang tergantung pada musim dan garis lintang. Istilah stepa dipakai untuk menunjukkan iklim pada daerah yang sangat kering.

Jadi, bioma stepa ini adalah ekosistem di area luas dalam bentuk dataran semi-gurun yang ditutupi oleh rumput atau semak tergantung pada musim dan garis lintang, yang membentang dari tropis ke subtropis.

Komponen Pendukung Bioma Stepa

Organisme autotrofik, yaitu organisme yang membuat makanannya sendiri dengan bantuan sinar matahari, air, dan komponen udara pada sekitarnya. Organisme autotrofik pada bioma stepa iyalah rumput atau tanaman.

Baca Juga :  Pengertian Suspensi: Ciri-ciri, Perbedaan Beserta Contohnya

Hetrotof organisme, yaitu organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri, misalnya adalah hewan pemakan rumput. Abiotik, yang merupakan komponen tidak hidup, seperti air, tanah, batu, udara dan sinar matahari.

Pengurai, yaitu organisme yang tugasnya menguraikan bahan organik dari makhluk hidup yang telah mati, misalnya hewan mati, batang pohon, dan lainnya.

Ciri-ciri Stepa

  • curah hujan tidak teratur, antara 250-500 mm / tahun
  • Temperatur 19ºC – 30ºC di musim panas, 12ºC – 20ºC di musim dingin
  • Suhu siang di 45ºC sedangkan pada malam hari kurang lebih 0ºC
  • Mempunyai kelembaban udara yang sangatlah rendah
  • Tinggi penguapan (evaporasi) lebih cepat dibandingkan prepitiation (hujan)
  • Tanah adalah tanah tandus yang umumnya tidak dapat menyimpan air karena tingkat porositas yang rendah
  • Tanah dan sistem distribusi tidak baik, menyebabkan rumput tumbuh subur, bahkan beberapa spesies
  • Rumput mencapai ketinggian tiga setengah meter. Ini menyebabkan pertumbuhan vegetasi rumput yang luas
  • Steppe Biome memiliki pohon unik yaitu Acacia, yang wilayah distribusinya meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat Barat, Argentina, dan Australia.
  • Di Indonesia, daerah dengan stepa terbanyak adalah Nusa Tenggara Timur
  • Adalah padang rumput beriklim sedang

Proses Pembentukan Stepa

Dalam pembentukan stepa ini secara alami disebabkan oleh cuaca yang tingkat curah hujannya rendah, sekitar 25 mm / tahun, sehingga ini akan menyebabkan tanaman akan sulit menyerap air.

Sehingga hanya ada beberapa jenis tanaman yang dapat bertahan hidup di lingkungan ini, karena mereka sangat dibutuhkan dalam beradaptasi dengan lingkungan alam kering.

Penyebaran Stepa

Secara umum, dari distribusi stepa ada juga daerah iklim tropis dan iklim subtropis dengan intensitas hujan antara 250-500 mm / dalam satu tahun.

Baca Juga :  Pengertian Trakea: Fungsi, Struktur dan Lapisan Trakea

Tetapi di daerah itu ada juga daerah di mana padang rumput dengan curah hujan mencapai 1.000 mm hanyalah hujan tidak teratur, seperti di wilayah India atau Amerika Utara.

Jenis-jenis Stepa

  • Iklim kering stepa, yang memiliki suhu 220C dengan ketinggian kurang dari 900m.
  • Iklim stepa basah, yang memiliki suhu 26 ° C dengan ketinggian kurang dari 1000m.
  • Rumput rawa, yang mempunyai suhu 260C dengan ketinggian dibawah 1.000 m.
  • Pegunungan stepa, yang memiliki suhu 180C dengan ketinggian 1.500 m – 2.400
  • Gunung stepa, yang mempunyai suhu 100C pada ketinggian 1.500 m – 2.400 m.
  • Steppe Alpin, yang memiliki suhu kurang dari 100C dengan ketinggian 4.000 m – 4.500 m.
  • Rumput komunitas dan tundra / lumut, yang memiliki suhu 100C dengan ketinggian lebih dari 4.500 m.
  • Di musim dingin, bioma stepa mengalami penurunan suhu rendah -40 ° F sedangkan di musim panas suhu bisa meningkat hingga 70 ° F. Sehingga di bioma stepa ada 2 musim, musim tumbuh dan musim aktif. Musim tanam terjadi selama hujan salju. Di musim ini tumbuhan bisa mengalami pertumbuhan (berlangsung antara 100 sampai 175 hari). Tanaman dapat tumbuh ketika suhu harian mencapai 50 ° F. Sedangkan selama musim aktif (tidak tumbuh) tanaman tidak dapat tumbuh, karena terlalu dingin.

Penutup

Demikianlah Pelajaran tentang Pengertian Stepa: Ciri-ciri, Jenis, Proses, Persebaran & Komponennya, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua. Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.

Baca Juga: