Pengertian Sentralisasi, Desentralisasi & Dekonsentrasi Lengkap

Netter.co.id – Tahukah anda pengertian dari Sentralisasi, Desentralisasi dan Dekonsentrasi? Dalam perjalanan pemerintahan, setiap aparatur pemerintah harus bekerja bersama untuk mewujudkan tatanan negara terbaik bagi rakyat.

Dalam kolaborasi ini, masing-masing aparatur memiliki otoritas saling mendukung alih-alih tumpang tindih sehingga cara pemerintah dapat berjalan dengan baik.

Otoritas dalam perjalanan pemerintahan di Indonesia terdiri dari 3 yaitu prinsip sentralisasi, prinsip desentralisasi dan prinsip dekonsentrasi. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing.

Pengertian Sentralisasi, Desentralisasi dan Dekonsentrasi

Pengertian Sentralisasi, Desentralisasi & Dekonsentrasi

Dalam suatu negara, pemerintah membutuhkan kerja sama yang baik dalam kekuasaan, pendelegasian dan pembagian wewenang.

Antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar mencapai kondisi yang baik. Untuk mencapai kondisi yang baik ini, pemerintah memiliki pengaturan otoritas.

Otoritas dalam sistem pemerintahan di Indonesia ada 3, yaitu:

  • Prinsip Sentralisasi
  • Prinsip Desentralisasi
  • Prinsip Dekonsentrasi

Pengertian Sentralisasi

Pengertian Sentralisasi adalah transfer kekuasaan & juga kewenangan penuh pemerintah kepada pemerintah pusat.

Pemerintah yang dimaksud dalam prinsip ini adalah Presiden dan Dewan Kabinet. Sedangkan yang dimaksud dengan otoritas adalah otoritas politik dan otoritas administratif.

Otoritas politik adalah otoritas yang membuat dan memutuskan kebijakan, sedangkan yang dimaksud dengan otoritas administratif adalah otoritas dalam mengimplementasikan kebijakan.

Kelebihan Prinsip Sentralisasi

Ada beberapa kelebihan dari sistem sentralisasi ini, termasuk:

  • Totalitarianisme dalam administrasi pendidikan
  • Keseragaman manajemen, mulai dari aspek perencanaan, manajemen, evaluasi, hingga model pengembangan & pembelajaran sekolah.
  • Keseragaman dalam pola masyarakat beradab
  • Organisasi menjadi lebih ramping dan efisien, karena semua kegiatan organisasi terpusat sehingga pengambilan keputusan lebih mudah.
  • Perencanaan & pengembangan organisasi lebih terintegrasi
  • Pengurangan redudansi aset dan fasilitas lainnya. Dalam hal ini satu aset dapat digunakan bersama tanpa harus menyediakan aset yang sama untuk pekerjaan yang berbeda.
Baca Juga :  Pengertian Konstitusi: Fungsi, Tujuan, Jenis, Sifat, Unsur & Nilai

Kekurangan Sistem Sentralisasi

  • Kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang di pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan sesuatu lebih lama
  • Kualitas manusia robot, tanpa inisiatif dan kreativitas.
  • Melahirkan pemerintahan otoriter sehingga tidak mengakui hak-hak daerah.
  • Kekayaan nasional, kekayaan daerah telah dieksploitasi untuk kepentingan segelintir elit politik.
  • Matikan kemampuan berinovasi yang tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat demokratis yang terbuka.

Contoh Sistem Sentralisasi

  • Bagian dari lembaga keamanan negara seperti TNI melindungi Republik Indonesia dari tiga titik sentral yaitu udara, darat dan laut.
  • Bank Indonesia, yang merupakan pusat dari semua pengaturan kebijakan moneter dan fiskal.

Pengertian Desentralisasi

Desentralisasi adalah pengalihan kebijakan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah untuk mengatur rumah tangga mereka sendiri.

Tapi tidak untuk semuanya, keamanan, hukum dan kebijakan adalah beberapa hal yang masih terpusat tetapi masih ada delegasi ke daerah.

Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974:

Desentralisasi adalah pengalihan urusan pemerintahan dari pusat ke daerah. Pengalihan wewenang pada Pemerintah Daerah, semata-mata karena untuk menghasilkan pemerintahan yang efisien.

Peralihan wewenang menciptakan otonomi. Otonomi itu sendiri iyalah kebebasan penduduk yang tinggal pada daerah mereka sendiri untuk bisa mengelola dan mengatur kepentingan mereka sendiri. “

Desentralisasi adalah pendelegasian (pendelegasian atau pemberian) wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.

Desentralisasi = formulir aplikasi Otonomi. Kewenangan dan tanggung jawab memilih daerah itu sendiri, baik dari segi implementasi kebijakan, perencanaan dan pendanaan.

Kelebihan Prinsip Desentralisasi

Dalam praktiknya, prinsip desentralisasi sebagai sistem penyelenggaraan pemerintahan di daerah memiliki beberapa keunggulan seperti:

  • Struktur organisasi adalah pendelegasian wewenang dan memudahkan manajemen pemerintah pusat
  • Mengurangi akumulasi pekerjaan di pemerintah pusat
  • Pemerintah daerah tidak perlu menunggu instruksi dari pemerintah pusat untuk menyelesaikan masalah
  • Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dapat meningkatkan antusiasme kerja
  • Efisien dalam segala hal
  • Mengurangi Biokrasi dalam arti yang buruk karena keputusan dapat segera diimplementasikan
Baca Juga :  Pengertian Nasionalisme: Sejarah, Tujuan, Ciri-ciri & Contoh

Kekurangan dari Prinsip Desentralisasi

Ada juga kelemahan prinsip desentralisasi, termasuk:

  • Ukuran organ pemerintah sehingga struktur pemerintahan menjadi lebih kompleks dan dapat mengakibatkan koordinasi yang lemah.
  • Keseimbangan dan kompatibilitas antara berbagai kepentingan daerah mudah terganggu.
  • Desentralisasi teritorial mendorong regionalisme.
  • Keputusan yang diambil memakan waktu lama karena mereka biasanya bernegosiasi terlalu banyak.
  • Membutuhkan biaya besar dan sulit untuk mendapatkan keseragaman dan kesederhanaan.

Contoh Prinsip Desentralisasi

  • Dinas Pendidikan adalah pengatur bagaimana pola pendidikan akan dilaksanakan.

Pengertian Dekonsentrasi

Dekonsentrasi adalah pengalihan otoritas administratif dari pemerintah pusat ke pejabat daerah.

Pendelegasian wewenang hanyalah wewenang administratif, karena otoritas politik tetap berada di tangan pemerintah pusat. Jadi Dekonsentrasi dapat dikatakan sebagai kombinasi dari sentralisasi dan desentralisasi.

Kelebihan Prinsip Dekonsentrasi

Ada beberapa keuntungan dari prinsip dekonsentrasi, termasuk:

  • Secara politis keberadaan dekonsentrasi akan dapat mengurangi keluhan di daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat.
  • Kemungkinan kontak langsung antara pemerintah dan masyarakat.
  • Kehadiran perangkat dekonsentrasi di daerah dapat mengamankan implementasi kebijakan pemerintah pusat atau nasional di bidang politik, ekonomi dan administrasi.
  • Dapat menjadi alat yang efektif untuk membangun persatuan dan kesatuan nasional.

Kekurangan Prinsip Dekonsentrasi

  • Struktur pemerintahan menjadi lebih kompleks sehingga koordinasi menjadi lebih sulit.
  • Keseimbangan dan harmoni antara kamuflase – kepentingan daerah lebih mudah terganggu.
  • Mendorong fanatisme regional.
  • Keputusan yang diambil relatif panjang.
  • Biaya yang dibutuhkan besar.

Contoh Sistem Dekonsentrasi

  • Presiden mendelegasikan semua wewenang kepada Gubernur untuk melaksanakan GAMES ASEAN yang akan diadakan di wilayahnya.
  • Layanan Pajak di Kantor Pajak

Penutup

Demikianlah Pelajaran tentang Pengertian Sentralisasi, Desentralisasi dan Dekonsentrasi Secara Lengkap, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua. Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.

Baca Juga :  Sejarah Demokrasi: Pengertian & Perbedaan Demokrasi

Baca Juga: