Pengertian Saluran Distribusi: Fungsi, Faktor dan Tahapannya

Netter.co.id – Tahukah anda Pengertian Saluran Distribusi? Bagi sebagian orang untuk mendapatkan barang langsung dari pabriknya mungkin tidak terlalu sering.

Alasannya adalah untuk sampai ke tangan konsumen, suatu produk atau layanan sering harus melewati saluran distribusi yang panjang. Peran proses ini sangat penting dalam kegiatan perdagangan.

Tanpa saluran distribusi, mungkin barang dari produsen tidak akan pernah tiba dan dinikmati oleh konsumen. Untuk itu kali ini kami akan membahas materi tentang saluran distribusi.

Dimana meliputi Pengertian Saluran Distribusi, Fungsi, Faktor dan Tahapan-tahapannya. Berikut ini pengertian saluran distribusi yang harus anda ketahui.

Pengertian Saluran Distribusi

Pengertian Saluran Distribusi

Pengertian saluran Distribusi adalah rute atau serangkaian perantara, baik yang dikelola oleh pemasar atau independen, dalam mengirimkan barang dari produsen ke konsumen.

Jumlah perantara yang terlibat dalam saluran distribusi sangat bervariasi.

Menurut Fuad, et al bahwa saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk mengirimkan produk kepada konsumen atau berbagai kegiatan perusahaan yang berusaha untuk mendapatkan produk ke tangan konsumen.

Dalam kegiatan pengiriman jalur yang benar dan kondisi alat transportasi yang digunakan perlu dipertimbangkan untuk dapat memudahkan dalam mencapai tujuan pengiriman produk.

Saluran distribusi terdiri dari beberapa jenis yang langsung ke konsumen akhir dan beberapa melalui perantara baru dikirim ke konsumen akhir.

Fungsi Saluran Distribusi

Fungsi utama saluran distribusi adalah untuk mendistribusikan barang dari produsen ke konsumen atau dari perusahaan ke pelanggan. Saluran ini juga memiliki beberapa fungsi lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu:

  • Mengumpulkan informasi yang penting mengenai konsumen serta pesaing untuk merencanakan dan membantu pertukaran.
  • Promosi, yaitu penyebaran dan pengembangan komunikasi persuasif mengenai produk yang ditawarkan.
  • Negosiasi, yang mencoba menyepakati harga dan ketentuan lainnya untuk memungkinkan pengalihan hak kepemilikan.
  • Pemesanan, yaitu distributor dapat memesan barang ke perusahaan.
  • Pembayaran, yaitu pembeli membayar tagihan kepada penjual melalui bank atau lembaga keuangan lainnya.
  • Judul, yaitu pengalihan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang ke organisasi atau orang lain.
  • Kepemilikan Fisik, yang mengangkut dan menyimpan barang dari bahan baku ke barang jadi dan akhirnya ke konsumen akhir.
  • Pembiayaan, yaitu meminta dan memanfaatkan dana untuk biaya dalam pekerjaan saluran distribusi.
  • Pengambilan Risiko, yaitu menanggung risiko yang terkait dengan melakukan pekerjaan saluran distribusi.
Baca Juga :  Pengertian Green Marketing: Sejarah, Tujuan & Manfaatnya

Faktor Penentu Saluran Distribusi

  • Pertimbangan pasar, proses distribusi barang tentu saja harus didorong oleh faktor permintaan pasar.
  • Pertimbangan barang, kualitas barang juga merupakan faktor pendorong, dapat dilihat dari nilai barang itu sendiri, berat barang, dan lain-lain. Misalnya, jika produknya berat, produsen harus mempertimbangkan biaya distribusi.
  • Pertimbangan perusahaan, dalam hal perusahaan, kemampuan untuk membeli, mengontrol distribusi, dan sumber daya yang tersedia adalah faktor pendorong.
  • Pertimbangan perantara, dalam hal perantara, layanan yang diberikan oleh produsen juga merupakan faktor pendorong bagi perantara untuk berbondong-bondong membeli barang-barang mereka.

Tahapan dalam Saluran Distribusi

Saluran distribusi bisa sangat sederhana, dengan hanya dua lapisan yang menutupi produsen dan konsumen. Tetapi bisa juga sangat rumit dengan beberapa lapisan yang melibatkan berbagai pihak lainnya.

Semua lapisan perantara marketing yang melakukan pekerjaan saat membawa produk pada pembeli akhir dinamakan tingkat saluran. Ini dia beberapa tahap.

1. Produser

Pemilik merek dari produk yang telah ia hasilkan kemudian dijual ke perusahaan distributor. Pabrikan bertanggung jawab atas ketersediaan produk ke perusahaan distributor lain yang biasanya terikat bersama dalam suatu perjanjian.

2. Distributor

Mereka yang melakukan kegiatan membeli produk atau barang langsung dari produsen kemudian menjualnya kembali ke toko ritel. Distributor umumnya tidak hanya mengambil produk dari satu produsen, tetapi dari beberapa produsen lain.

Distributor biasanya juga akan mendapatkan harga yang jauh lebih murah daripada level saluran distribusi lainnya karena mereka membeli dalam jumlah yang cukup besar.

3. Sub-distributor

Pihak yang melakukan kegiatan pembelian produk dari distributor di daerah ditentukan oleh titik distribusi produk mereka.

4. Grosir

Sekelompok orang atau pengusaha yang membuka bisnis perdagangan dengan membeli produk pada subdistributor selanjutnya dijual lagi ke pengecer atau pedagang besar lainnya.

Baca Juga :  Pengertian OJK: Sejarah, Tugas, Wewenang, Asas dan Fungsinya

5. Pengecer

Individu yang melakukan aktivitas jual beli ke konsumen untuk penggunaan langsung dan bukan untuk dijual kembali. Dengan demikian, pedagang eceran ini adalah perantara terakhir dari tingkat saluran distribusi karena berhubungan langsung dengan konsumen.

Skala pedagang eceran dapat bervariasi, mulai dari perorangan dan ada juga perusahaan ritel.

6. Konsumen

Mereka yang menggunakan produk atau barang langsung untuk keperluan konsumsi.

Penutup

Demikianlah Pelajaran tentang Pengertian Saluran Distribusi: Fungsi, Faktor dan Tahapan-tahapannya, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua. Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.

Baca Juga: