Netter.co.id – Tahukah anda pengertian dari Manajemen Risiko? Dalam pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang manajemen risiko.
Yang termasuk pengertian manajemen risiko, Jenis, Tujuan, Manfaat dan Runag Lingkup manajemen risiko dengan pembahasan yang lengkap dan mudah dipahami. Untuk detail lebih lanjut, berikut merupakan Manajemen Risiko yang harus anda ketahui.
Daftar Isi :
Pengertian Manajemen Risiko
Pengertian manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, mengendalikan, dan berusaha meminimalkan, menghindari, atau malah menghilangkan risiko yang tidak dapat diterima.
Dalam hal ini risiko terkait dengan pendekatan atau metodologi dalam menghadapi ketidakpastian dalam bisnis.
Dalam KBBI arti kata risiko adalah konsekuensi yang tidak menyenangkan (merugikan, berbahaya) dari suatu tindakan.
Ketidakpastian ini bisa dalam bentuk ancaman, pengembangan strategi, dan mitigasi risiko.
Dalam suatu perusahaan, manajemen risiko (manajemen risiko) adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian kegiatan suatu organisasi untuk meminimalkan risiko pendapatan perusahaan.
Tujuan Manajemen Risiko
Secara umum ada enam tujuan manajemen risiko dalam suatu perusahaan atau entitas bisnis, termasuk:
1. Lindungi Perusahaan
Memberikan perlindungan kepada perusahaan dari tingkat risiko yang signifikan yang dapat menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan.
2. Sebagai Peringatan untuk Perhatian
Dorong semua individu di perusahaan untuk bertindak hati-hati saat mengatasi risiko perusahaan agar mencapai semua tujuan yang diinginkan bersama.
3. Membantu Membuat Kerangka Kerja
Membantu dalam proses membuat kerangka kerja sebuah manajemen risiko yang konsisten dengan risiko yang terlibat dalam proses bisnis dan fungsi dalam perusahaan.
4. Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Bantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan memberikan informasi tentang tingkat risiko yang disebutkan dalam peta risiko. Ini juga berguna dalam mengembangkan strategi dan terus meningkatkan proses manajemen risiko.
5. Sosialisasi Manajemen Risiko
Membangun keahlian atau skill individu serta manajemen untuk mensosialisasikan pengertian risiko dan kepentingan manajemen risiko.
6. Mendorong Manajemen Menjadi Proaktif
Dorong manajemen agar bertindak sangat aktif dalam meminimalkan potensi risiko, serta menjadi manajemen risiko selaku sumber keunggulan kinerja dan kompetitif perusahaan.
Manfaat Melakukan Manajemen Risiko pada Bisnis
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh ketika perusahaan melakukan manajemen risiko bisnis. Diantaranya adalah:
1. Sebagai Bahan untuk Evaluasi & Keputusan Bisnis
Evaluasi adalah proses mengevaluasi dan mengukur efektivitas strategi yang telah digunakan dan yang telah dilakukan di masa lalu untuk mencapai tujuan perusahaan.
Hasil analisis risiko bisnis akan menjadi bahan bagi Anda untuk mengevaluasi apakah metode yang telah digunakan sejauh ini adalah cara yang benar dan tepat untuk mencapai tujuan bisnis?
Dan agar Anda tidak melakukan kesalahan yang sama, yang telah Anda lakukan di masa lalu, menyebabkan Anda terhambat untuk mencapai tujuan Anda. Dengan evaluasi, akan lebih mudah bagi Anda untuk membuat keputusan bisnis yang lebih terinformasi.
2. Sederhanakan Estimasi Biaya
Estimasi biaya adalah perhitungan persyaratan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan. Estimasi biaya sangat penting dalam bisnis.
Ketidakakuratan dalam estimasi biaya dapat memiliki dampak negatif pada pihak-pihak yang terlibat dan untuk menjalankan proses produksi itu sendiri, seperti halangan proses produksi dalam suatu perusahaan.
Dengan analisis dan manajemen risiko akan memudahkan Anda untuk menghitung taksiran biaya yang dibutuhkan, seperti taksiran biaya produksi bisnis Anda.
3. Peningkatan Produktivitas & Keuntungan
Produktivitas adalah kegiatan produksi yang merupakan ukuran seberapa baik sumber daya dikelola dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal.
Melalui manajemen risiko bisnis yang Anda lakukan, Anda bisa lebih berhati-hati dalam menjalankan bisnis Anda dan menghindari jatuh ke lubang yang sama.
Ini secara otomatis akan membantu Anda meningkatkan produktivitas yang terjadi, dan manfaat yang diperoleh juga akan meningkat dibandingkan sebelum keberadaan manajemen risiko bisnis dilakukan.
Jenis Manajemen Risiko
1. Manajemen Risiko Operasional
Manajemen ini terkait dengan risiko yang timbul dari kegagalan proses internal, contohnya karena kegagalan sistem, kelalaian manusia, faktor eksternal seperti bencana, dll.
Dalam manajemen risiko operasional, ada empat faktor yang menyebabkan risiko, termasuk manusia, proses, sistem dan peristiwa eksternal.
Dengan memahami manajemen risiko ini, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah pencegahan atau malah sanksi sehingga banyaknya layanan dan produksi dipertahankan sehingga sesuatu yang tak diinginkan akan terjadi.
2. Manajemen Risiko Keuangan
Manajemen risiko keuangan adalah upaya untuk mengendalikan risiko dan melindungi hak-hak properti, laba, aset, dan aset entitas bisnis.
Dalam praktiknya, proses manajemen risiko ini melibatkan pengidentifikasian, evaluasi, dan pengendalian risiko jika terbukti mengancam keberlanjutan organisasi. Manajemen ini sangat penting karena ini adalah salah satu sumber daya perusahaan.
Karena itu seorang akuntan harus benar-benar memperhitungkan beragam risiko lain yang memiliki kaitan dengan keuangan, seperti:
- Risiko likuiditas
- Kontinuitas pasar
- Risiko kredit
- Risiko pengaturan
- Risiko pajak
- risiko akuntansi
Manajemen ini juga tidak terlepas dari perubahan nilai tukar mata uang yang terkait erat dengan perubahan neraca perdagangan, inflasi, kapasitas utang, tingkat bunga, dll.
3. Manajemen Risiko Strategis
Manajemen ini berhubungan dengan proses pengambilan keputusan. Risiko yang umumnya muncul iyalah kondisi yang tak terduga serta mengurangi tingkat kemampuan bisnis untuk menjalankan strategi yang direncanakan.
Dalam hal ini beberapa faktor seperti risiko operasi, risiko penurunan nilai aset, risiko kompetitif atau bahkan risiko frenchise (jika ada).
Layaknya yang tertulis di dalam pengertian manajemen risiko dalam perusahaan di atas, untuk mengetahui risiko yang paling mungkin terjadi serta merugikan perusahaan iyalah dengan menulis poin-poin penting, Anda dapat membuat daftar berikut:
- Daftar risiko
- Penilaian risiko sesuai dengan tren dan juga dampaknya
- Penilaian kondisi saat ini yang sedang terjadi
- Rencana tindakan jika risiko terburuk muncul
4. Manajemen Bahaya
Manajemen bahaya terkait dengan kondisi potensial yang menyebabkan kebangkrutan dan kerusakan. Ketika kita membahas bahaya, tentu saja kita juga membahas bahaya.
Risiko perilaku adalah peristiwa yang dapat menyebabkan kerugian bisnis. Dalam hal ini ada tiga jenis bahaya yang harus diketahui, termasuk bahaya hukum, bahaya fisik dan bahaya moral.
Contoh bahaya hukum seperti pelanggaran atau pengabaian aturan bisnis yang bisa menjadi penyebab kebangkrutan, yaitu seperti pelanggaran SOP atau peraturan perusahaan yang pada akhirnya memiliki konsekuensi fatal.
Sementara bahaya fisik bisa dalam bentuk mesin lama dan menimbulkan risiko kerugian selama produksi.
Seperti kecelakaan karyawan karena mesin dan sebagainya. Untuk moral hazard, misalnya, sikap karyawan di lingkungan kerja yang menyebabkan kerugian. Misalnya, karyawan yang tidak jujur dan sering korupsi uang.
Atau karyawan yang tidak melayani pelanggan dengan baik sehingga berdampak negatif pada perusahaan.
Ruang Lingkup Manajemen Risiko
Ruang lingkup manajemen risiko adalah sebagai berikut:
- Tentukan konteks kegiatan yang akan dikelola risiko
- Identifikasi risiko
- Analisis risiko
- Evaluasi risiko
- Mengontrol risiko
- Monitor dan tinjau
- Koordinasi dan komunikasi
Penutup
Demikianlah Pelajaran tentang Pengertian Manajemen Risiko: Jenis, Tujuan, Manfaat & Ruang Lingkup, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua. Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.
Baca Juga: