Netter.co.id kali ini akan membahas secara lengkap tentang Pengertian Efek Rumah Kaca. Hari demi hari, suhu permukaan Bumi terasa lebih panas. Ini dibuktikan dengan semakin banyaknya es yang mencair di Kutub Utara.
Baru-baru ini, para peneliti menemukan bahwa es di Laut Alaska meleleh lebih awal dengan keadaan yang tidak biasa. Tidak hanya itu, pada Juni hingga Juli 2019, negara-negara di Eropa dilanda gelombang panas ekstrem.
Fenomena ini merupakan fenomena yang jarang terjadi di daratan Eropa. Anda pasti bertanya-tanya mengapa suhu di Bumi meningkat setiap hari? Tampaknya, kenaikan suhu bumi disebabkan oleh pemanasan global.
Pemanasan global dipicu oleh aktivitas efek rumah kaca. Apa efek rumah kaca? Dan bagaimana proses pembentukan efek rumah kaca? Temukan jawabannya di diskusi berikut.
Daftar Isi :
Pengertian Efek Rumah Kaca
Pengertian Efek rumah kaca adalah fenomena panas matahari yang terperangkap oleh atmosfer bumi. Memunculkan gas-gas berbahaya ke atmosfer, yaitu karbon dioksida. Karbon dioksida dapat membuat panas matahari tertahan dan terperangkap di atmosfer.
Sehingga suhu di bumi menjadi meningkat secara signifikan. Sinar matahari yang seharusnya dipancarkan di bumi pada siang hari membuat bumi menjadi hangat. Di malam hari, bumi menjadi dingin.
Namun yang terjadi sekarang adalah panas yang dipantulkan terperangkap oleh gas rumah kaca, sehingga membuat bumi selalu hangat, bahkan dari tahun ke tahun, panas di bumi selalu meningkat.
Penyebab Efek Rumah Kaca
Penyebab efek rumah kaca tidak lain adalah keberadaan gas-gas berbahaya yang merusak atmosfer. Gas rumah kaca dapat berkontribusi terhadap pemanasan global.
Gas rumah kaca disebabkan karena aktivitas manusia, yaitu penggunaan kendaraan yang berlebihan atau alat transportasi, pembangkit listrik dan sebagainya.
Gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca termasuk uap air, metana, karbon dioksida, ozon, dinitrogen oksida, dan juga CFC atau HFC. Gas memang dibutuhkan untuk menyeimbangkan suhu di bumi.
Namun, karena revolusi industri, gas rumah kaca telah meningkat dan mempengaruhi atmosfer. Gas rumah kaca sendiri disebabkan oleh aktivitas manusia, termasuk:
1. Pembakaran Hutan
Tumbuhan adalah komponen terpenting bagi bumi. Namun, banyak pohon di hutan bumi dibakar dan ditebang oleh orang yang tidak bertanggung jawab secara ilegal, sehingga meningkatkan gas CO2.
2. Polusi air
Efek rumah kaca juga bisa disebabkan oleh polusi air. Laut dapat menyerap gas CO2, sehingga dapat mengurangi tingkat gas berbahaya.
Namun, karena banyaknya limbah cair dan padat yang tercipta di sungai dan laut, air menjadi tercemar. Sehingga membuat ekosistem laut mati dan laut tidak bisa lagi menyerap gas rumah kaca.
3. Penggunaan Bahan Bakar Fosil
Penggunaan minyak bumi dan batu bara yang berlebihan dapat menyebabkan polusi udara. Jika polusi udara semakin parah, itu dapat merusak atmosfer karena gas rumah kaca meningkat. Gas diproduksi dengan membakar bahan bakar fosil pada kendaraan atau alat transportasi.
4. Limbah Tambang
Penyebab lainnya adalah penambangan, seperti semen, batu bara, pabrik minyak bumi, dan sebagainya, menghasilkan gas CO2 yang besar. Sehingga dapat menyebabkan peningkatan gas rumah kaca di atmosfer.
5. Penggunaan Pupuk
Dalam pupuk ada gas rumah kaca yang berbahaya, Nitrous Oxide. Gas ini dapat merusak atmosfer. Jadi penggunaan pupuk harus diperhatikan terutama untuk industri pertanian skala besar.
6. Peternakan
Selain itu, gas metana juga dapat diproduksi dari kentut dan kotoran sapi, ya? Dalam sistem pencernaan sapi ada bakteri pengurai selulosa. Sehingga kotoran dan kentut sapi dapat menghasilkan gas metana dan karbon dioksida di udara.
7. Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga seperti sampah, limbah mengandung gas berbahaya seperti metana dan CO2. Jika limbah dibuang ke sungai, atau lingkungan yang sembarangan dapat menyebabkan polusi air dan udara.
Proses Efek Rumah Kaca
Bumi memiliki atmosfer yang dilapisi oleh empat lapisan. Lapisan paling atas bumi adalah termosfer, mesosfer, stratosfer, dan troposfer. Lapisan-lapisan ini memiliki peran masing-masing dalam melindungi bumi, terutama dari panasnya matahari.
- Dari sinar matahari yang dipancarkan, 35% dari radiasi tidak mencapai bumi, dengan pembagian di lapisan termosfer, mesosfer dan stratosfer, ada gelombang pendek, yaitu beta, alpha dan gamma.
- Sisa radiasi dipantulkan ke ruang angkasa. 65% radiasi yang tersisa memasuki troposfer atau lapisan terendah bumi. Radiasinya dalam bentuk:
- 14% radiasi diserap oleh debu, uap air dan juga molekul gas.
- 51% radiasi yang mencapai permukaan bumi adalah radiasi langsung 35%, radiasi difus 14% dan juga radiasi inframerah.
- Sinar inframerah diserap oleh gas rumah kaca. Gas rumah kaca sendiri dihasilkan dari berbagai sumber, salah satunya adalah pembangkit energi dan transportasi. Gas menjadi uap air, karbon dioksida, O3 dan metana. Sehingga cahaya infra merah terperangkap dalam gas dan menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat.
Dampak Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca dapat memiliki efek negatif berikut.
1. Pemanasan global
Dampak yang paling terasa dalam kehidupan sehari-hari adalah suhu di bumi semakin meningkat, hal ini ditandai dengan perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Pemanasan global sangat berbahaya bagi makhluk hidup dan ekosistem di bumi.
2. Lahan yang Ditutupi oleh Air Laut
Air laut akan semakin tinggi dan bisa menutupi daratan, jika es di kutub utara atau selatan mencair. Sehingga banyak daerah yang hilang ke pantai. Ini membuat manusia dan makhluk hidup harus mencari tempat lain yang lebih tinggi.
3. Kutub yang Mencair
Bumi memiliki kutub utara dan selatan yang ditutupi oleh bongkahan es. Jika suhu bumi semakin hangat, itu bisa melelehkan es di kutub. Jika es mencair, ia dapat menutupi tanah di bumi dan menghilangkan ekosistem.
4. Mengurangi Lapisan Ozon
Peningkatan gas rumah kaca dapat membuat lapisan ozon lebih tipis dan bahkan berlubang. Lapisan ozon melindungi bumi dari sinar matahari, jika lapisannya lebih tipis maka sinar UV yang datang dapat membahayakan makhluk hidup di bumi.
5. Lautan Lebih Asam
Efek rumah kaca bisa membuat air laut lebih asam. Itu karena gas rumah kaca tidak dapat diserap oleh laut, itu sebenarnya mengubah rasa air laut. Jika air laut bersifat asam, itu dapat mengganggu ekosistem laut, menyebabkan terumbu karang mati dan hancur.
Cara Mengatasi Efek Rumah Kaca
Mulailah mencintai alam dan lingkungan dari hal-hal mudah, termasuk:
1. Mengganti Pupuk Kimia dengan Pupuk Organik
Penggunaan pupuk memang bisa menghasilkan panen yang melimpah. Namun, jika pupuk yang digunakan mengandung nitro oksida dapat merusak atmosfer, maka petani dapat menggantinya dengan pupuk organik.
Pupuk organik juga dapat meningkatkan hasil panen, bahkan dapat berkontribusi untuk melindungi lingkungan.
2. Hemat Penggunaan Listrik
Untuk mengurangi gas CO2, Anda dapat berkontribusi dengan mengurangi penggunaan listrik. Gunakan listrik sesuai kebutuhan. Jangan nyalakan listrik jika tidak diperlukan, karena ini dapat mengurangi gas karbon dioksida di udara.
3. Pengolahan limbah
Penyumbang terbesar efek rumah kaca adalah limbah, terutama limbah ternak. Sehingga untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, petani dapat mengolah limbah menjadi pengganti bahan bakar fosil, yaitu biogas.
4. Penggunaan Bahan Bakar yang Ramah Lingkungan
Penggunaan panel surya bisa menjadi alternatif bahan bakar ramah lingkungan. Anda dapat beralih menggunakan bahan bakar ini untuk mengurangi polusi udara dan masih dapat menggunakan kendaraan dengan nyaman.
5. Reboisasi
Menanam pohon di hutan terbuka adalah cara yang paling tepat untuk mengurangi gas rumah kaca. Itu karena tanaman mampu memproses gas CO2 menjadi gas O2 yang bermanfaat bagi makhluk hidup.
Penutup
Demikianlah Pelajaran tentang Pengertian Efek Rumah Kaca: Penyebab dan Proses Terjadinya, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua. Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.
Baca Juga: