netter.co.id – Pada 19 Agustus 2025, rapper Amerika Serikat Melly Mike mengumumkan kedatangannya di Indonesia melalui unggahan media sosial yang menandai lokasi “Jakarta, Indonesia.” Ia tiba untuk menghadiri dan memeriahkan Festival Pacu Jalur 2025 di Kuantan Singingi, Riau, yang berlangsung pada 20–24 Agustus 2025. Melly Mike menjadi sorotan setelah lagunya “Young Black and Rich” viral sebagai latar musik tarian “aura farming” dalam tradisi balap perahu khas Riau ini. Kehadirannya menandai kolaborasi budaya yang unik antara Amerika dan Indonesia, menarik perhatian global terhadap warisan budaya Riau. Artikel ini mengulas perjalanan Melly Mike, alasan di balik partisipasinya, dan dampaknya terhadap festival tahunan ini, per 20 Agustus 2025.
Latar Belakang Melly Mike dan Viralitas Lagu
Melly Mike, penyanyi rap asal Amerika Serikat, dikenal dengan lagu “Young Black and Rich,” yang meledak di media sosial setelah digunakan sebagai latar musik tarian “aura farming” oleh penari cilik Rayyan Arkan Dikha dalam Pacu Jalur. Video berdurasi 25 detik yang menampilkan Rayyan menari di ujung perahu jalur menjadi sensasi di TikTok dan Instagram, menarik perhatian jutaan pengguna global, termasuk klub sepak bola Paris Saint-Germain dan selebritas seperti Luna Maya. Fenomena ini tidak hanya mempopulerkan budaya Pacu Jalur, tetapi juga melambungkan nama Melly Mike di Indonesia.
Dalam video testimoni yang viral, Melly Mike menyapa publik Indonesia: “Apa kabar Indonesia? Ini Melly Mike, pencipta ‘Young Black and Rich.’ Saya akan ke Riau untuk Festival Pacu Jalur pada 20–24 Agustus.” Ia mengungkapkan antusiasmenya untuk merasakan budaya Riau secara langsung dan berjanji membawakan lagunya secara live. Menurut Kompas.com, Melly Mike menghubungi panitia festival secara langsung, menunjukkan inisiatif pribadi untuk tampil tanpa bayaran sebagai bentuk apresiasi atas popularitas lagunya.
Inisiatif Melly Mike untuk Pacu Jalur 2025
Ketua Umum Panitia Pacu Jalur 2025, Werry Ramadhana Putera, mengonfirmasi bahwa Melly Mike menghubungi panitia pada Juli 2025 untuk menyatakan keinginannya tampil. “Alhamdulillah, beliau yang ingin tampil sendiri. Ia merasa lagunya naik karena Pacu Jalur,” ujar Werry, seperti dilansir ANTARA News. Melly Mike menanggung sendiri biaya perjalanan dan akomodasi, sementara panitia hanya menyediakan panggung dan sound system untuk memastikan penampilan maksimal. Ia dijadwalkan tampil pada malam penutupan, 24 Agustus 2025, di Tepian Narosa, Teluk Kuantan, membawakan tiga lagu, termasuk “Young Black and Rich.”
Kehadiran Melly Mike di Pacu Jalur 2025 dipandang sebagai momen bersejarah. Menurut Ketua ASTINDO DPD Riau, Harpina Dian Sari, dukungan dari Kementerian Pariwisata dan pihak lain memungkinkan Melly Mike menjelajahi Jakarta sebelum berangkat ke Riau pada 23 Agustus. Ia mengunjungi Pantai Indah Kapuk dan Pulau Seribu, menikmati kuliner Indonesia, dan menyatakan kekagumannya atas sambutan hangat masyarakat Indonesia.
Pacu Jalur: Tradisi yang Mendunia
Pacu Jalur, tradisi balap perahu khas Kuantan Singingi, awalnya merupakan moda transportasi masyarakat Riau untuk mengangkut hasil bumi. Sejak era kolonial Belanda, tradisi ini berubah menjadi hiburan untuk merayakan hari besar, termasuk Hari Kemerdekaan Indonesia. Setiap perahu jalur, yang panjangnya mencapai 40 meter, diisi 40–60 pendayung dan seorang penari cilik di ujung perahu untuk memompa semangat. Pada 2014, Pacu Jalur ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, dan kini menjadi agenda tahunan yang menarik wisatawan.
Tren “aura farming,” yang dipicu oleh tarian Rayyan Arkan Dikha, membawa Pacu Jalur ke panggung global. Video-video di TikTok dan Instagram Reels menarik perhatian internasional, dengan ribuan pengguna dari berbagai negara meniru gerakan tarian tersebut. Menurut Tempo.co, pada 2019, 175 perahu dengan 9.625 pendayung berpartisipasi, mencatat rekor MURI, sementara pada 2022, sekitar 50.000 penonton memadati Sungai Kuantan. Kehadiran Melly Mike di Pacu Jalur 2025 diperkirakan akan meningkatkan daya tarik festival ini.
Dampak Budaya dan Pariwisata
Kehadiran Melly Mike menandai kolaborasi budaya yang signifikan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno, menyambut antusiasme Melly Mike sebagai bukti bahwa budaya lokal Indonesia mampu menarik perhatian dunia. “Pacu Jalur kini bukan hanya milik Riau, tapi dunia,” ujar Sandiaga, seperti dikutip CNN Indonesia. Wisatawan diundang untuk menghadiri festival ini melalui open trip seperti OTW KEN Pacu Jalur Tradisional 2025 oleh Atourin, yang menawarkan pengalaman liburan ke Kuansing mulai 20 Agustus.
Pemerintah Riau berharap kehadiran Melly Mike akan mendorong promosi pariwisata. Menurut Roni, perwakilan Dinas Pariwisata Riau, tiket perjalanan Melly Mike telah diatur sejak Juli, dan kehadirannya akan disaksikan jutaan orang melalui siaran langsung dan media sosial. Festival ini juga akan dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menambah kemeriahan acara. Langkah Melly Mike tampil tanpa bayaran mencerminkan penghargaannya terhadap budaya Indonesia, memperkuat jembatan budaya antara AS dan Riau.
Tantangan dan Harapan
Meski antusiasme tinggi, panitia menghadapi tantangan logistik, seperti memastikan panggung dan sound system memadai untuk penampilan Melly Mike. Cuaca musim hujan di Riau juga menjadi perhatian, dengan BMKG melakukan modifikasi cuaca untuk mencegah gangguan. Namun, semangat masyarakat Riau tetap tinggi, dengan ribuan warga diperkirakan memadati Tepian Narosa. Pacu Jalur 2025 juga diharapkan memperkuat upaya pencatatan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO, setelah masuk Kalender Event Nasional 2024. Kehadiran Melly Mike menjadi simbol bagaimana media sosial dapat mengangkat budaya lokal ke panggung global.