Netter.co.id kali ini akan membahas Larutan Penyangga – Pernahkah Anda mengalami sakit mata atau tidak? Rasanya perih banget karena matanya pasti perih, merah banget, belum lagi luka yang biasanya ada di sudut mata bagian dalam.
Biasanya, jika Anda mengalami sakit mata, pertolongan pertama adalah dengan menggunakan obat tetes mata. Ketika “mencoba” obat tetes mata yang suka membuat mata sembuh atau setidaknya tidak merah lagi.
Pernahkah Anda berpikir, “bagaimana cairan atau zat kimia dari obat tetes mata itu tidak membuat mata Anda perih?” Hei… bagaimana menurutmu? Alasannya sederhana, karena obat tetes mata ini mengandung larutan buffer. Apa lagi? Ini dia informasinya!
Daftar Isi :
Pengertian Larutan Penyangga
Larutan Penyangga merupakan sistem solusi yang dapat mempertahankan pH larutan tanpa perubahan pH yang signifikan karena penambahan asam atau pengenceran basa. Solusi ini juga disebut sebagai dapar atau larutan buffer.
Berbagai reaksi kimia adalah reaksi asam-basa setiap hari. Misalnya reaksi beberapa enzim pencernaan dalam sistem biologis. Enzim pepsin, yang digunakan untuk memecah protein dalam lambung, hanya dapat berfungsi secara optimal dalam kondisi asam, yaitu sekitar PH 2.
Dengan kata lain, jika enzim menyimpang dari pH optimal di bawah kondisi pH, enzim dapat menjadi tidak aktif atau bahkan rusak. Oleh karena itu, itu harus merupakan sistem yang mempertahankan pH di mana enzim bekerja.
Sistem sebagai mempertahankan dalam suatu nilai pH ini disebut larutan buffer. Dengan demikian, ada zat terlarut dalam larutan ini yang merupakan “komponen” yang mengandung komponen asam dan basa.
Komponen asam menahan kenaikan pH, sedangkan komponen alkali menahan penurunan pH.
Pembuatan dan Cara Kerja Larutan Peyangga
Larutan penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan komponen asam dan basa yang mengikat ion H + atau ion. Penambahan asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH secara signifikan.
Campuran asam lemah dengan garam (yang merupakan asam lemah dan basa kuat), seperti dapat ditunjukkan dalam larutan buffer yang mengandung CH3COOH & CH3COO- yang berada dalam kesetimbangan. Dengan prosedur berikut:
Pada Penambahan Basa
Ketika ditambahkan sebagai basa, keseimbangan bergeser ke kiri, yang berarti bahwa konsentrasi ion OH dapat dipertahankan. Basa yang diperluas bereaksi dengan komponen asam (NH4 +) dan membentuk komponen basa (NH3) dan air.
NH4+ (aq) + OH-(aq) → NH3 (aq) + H2O(l)
Pada Penambahan Asam
Ketika asam ditambahkan, ion H + asam mengikat ion OH. Ini mengarah ke keseimbangan dan bergerak ke kanan, di mana konsentrasi ion OH dapat dipertahankan. Bagian tambahan yang dapat mempengaruhi komponen dasar (NH3), bukan ion OH. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 untuk membentuk ion NH4 +.
NH3 (aq) + H+(aq) → NH4+ (aq)
Pada Penambahan Asam
Menambahkan asam (H +) menggeser keseimbangan ke kiri. Di sini ion H + yang ditambahkan bereaksi dengan ion CH3COO dan dengan demikian membentuk molekul CH3COOH.
CH3COO-(aq) + H+(aq) → CH3COOH(aq)
Pada Penambahan Basa
Ketika ditambahkan sebagai basa, ion OH dari basa bereaksi dengan ion H + dan air. Karena dapat mempengaruhi keseimbangan di sisi kanan, sehingga konsentrasi ion H + tetap terjaga.
Penambahan basa menyebabkan pengurangan komponen asam (CH3COOH), bukan ion H +. Basa yang akan direaksikan dengan reaksi dengan asam CH3COOH & pembentukan ion CH3COO & air.
CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l)
Campurkan basa lemah dengan garam (yang merupakan asam kuat dan tanah lemah) karena metode kerjanya terlihat dalam kesetimbangan dalam larutan buffer dengan NH3 dan NH4 +. Dengan prosedur berikut:
Fungsi Larutan Penyangga
Terdapat berbagai fungsi dalam larutan ini, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Menjaga Keseimbangan pH Tanaman
Setiap tanaman dapat tumbuh dengan baik pada pH tertentu, sehingga diperlukan larutan buffer untuk menjaga pH stabil.
2. Larutan Penyangga pada Obat-Obatan
Obat-obatan yang tidak mengandung larutan buffer dapat menyebabkan perubahan pH lambung yang dapat menyebabkan masalah lain dalam tubuh. Larutan buffer harus ditambahkan ke obat untuk menghilangkan asam atau basa berlebih dari kandungan obat.
3. Air Ludah sebagai Larutan Penyangga
Air liur mengandung larutan buffer fosfat yang dapat melindungi gigi dari zat asam yang muncul di antara gigi selama fermentasi partikel makanan. Air liur dapat mempertahankan pH oral sekitar 6,8.
4. Darah sebagai Larutan Penyangga
Ada beberapa faktor dalam mengendalikan pH darah, termasuk penyangga karbonat, penyangga fosfat, dan penyangga hemoglobin.
a. Penyangga Karbonat
Karbohidrat karbonat diperoleh dari campuran asam karbonat (H2CO3) dengan basa bikarbonat (HCO3-). Reaksinya adalah sebagai berikut.
H2CO3 (aq) → HCO3– (aq) + H+ (aq)
Karbohidrat karbonat yakni telah memainkan peran penting dalam mengatur pH darah.
b. Penyangga Hemoglobin
Hemoglobin dalam darah dapat mengikat oksigen dan membawanya ke semua sel tubuh. Reaksi kesetimbangan adalah sebagai berikut.
HHb + O2 (g) → HbO2– + H+
Kehadiran oksigen alkali dalam reaksi mempengaruhi konsentrasi ion H + dan dengan demikian juga pH darah.
c. Penyangga Fosfat
Dalam cairan intraseluler, buffer fosfat memainkan peran penting dalam mengatur pH darah. Buffer fosfat berasal dari campuran dihidrogen fosfat (H2PO4-) dan monohidogen fosfat (HPO32-). Reaksinya adalah sebagai berikut.
H2PO4– (aq) + H+ (aq) → H3PO4 (aq)
H2PO4– (aq) + OH– (aq) → HPO32- (aq) + H2O (aq)
Buffer fosfat yakni bisa menjaga pH darah pada 7,4. Sangat sedikit dukungan luar sel, tetapi sangat penting untuk larutan buffer urin.
Artikel lainnya:
Sekian ulasan kali ini yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Larutan Penyangga. Semoga ulasan kali ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.