Jesselyn MasterChef Tutup Restoran Miliknya

Jesselyn MasterChef

Netter.co.id – Restoran milik Jesselyn MasterChef Indonesia season 8, ditutup. Simak berbagai faktor internal dan eksternal yang menjadi penyebabnya.

Siapakah Jesselyn MasterChef dan Restoran yang Dibangunnya?

Jesselyn Lauwreen dikenal sebagai pemenang MasterChef Indonesia season 8. Setelah kemenangan, ia merambah usaha kuliner dengan membuka restoran Sanuk Thai Noodle. Lokasi pertamanya berada di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta, yang mulai buka sekitar Februari 2024. Restoran ini mengusung konsep boat noodle ala Thailand dengan porsi kecil dan kuah yang dimasak lama sebagai ciri khas.

Awalnya, restoran ini sempat viral — pelanggan rela mengantre hingga dua jam untuk mencicipi hidangannya. Namun, baru-baru ini Jesselyn MasterChef menyatakan bahwa semua cabang Sanuk akan ditutup mulai 30 September 2025.


BACA JUGA : Perkembangan Musik di Indonesia dari Masa ke Masa

Alasan Penutupan yang Diungkap Jesselyn

Dalam sebuah video unggahan di TikTok, Jesselyn MasterChef menyampaikan bahwa keputusan menutup restoran miliknya adalah keputusan yang sangat sulit dan emosional. Berikut beberapa faktor yang disebut sebagai penyebab:

1. Ketidaksepahaman Internal antara Pemilik

Jesselyn MasterChef menyebut bahwa salah satu penyebab utama penutupan adalah perbedaan prinsip di antara pemilik usaha. Menurutnya, bagian belakang manajemen—mereka yang memiliki kepentingan dalam restoran—tidak lagi sejalan dalam visi dan arah operasional. 

Ia menyatakan:

“Ketika bagian-bagian di belakang (para pemilik usaha) tidak lagi sejalan, itu tidak lagi bisa berkelanjutan…” 

Inilah masalah internal yang kerap menjadi batu sandungan usaha kuliner: konflik visi, manajemen, dan strategi di antara pemilik atau investor.

2. Beban Operasional dan Manajemen Intensif

Jesselyn MasterChef mengungkapkan bahwa membuka dan mengelola restoran bukan sekadar soal memasak. Ada banyak elemen di belakang layar — operasional, staf, logistik, pembelian bahan, pemasaran — yang harus diurus. 

Meskipun menu dan konsep restoran disukai banyak orang, beban manajerial dan kerja keras di baliknya ternyata sangat berat.

3. Kepemilikan dan Kontrol Usaha yang Kompleks

Jesselyn MasterChef menyiratkan bahwa penutupan ini bukan berarti restoran gagal total, melainkan sebuah fase di mana ia belum bisa memiliki kontrol penuh atas usahanya. Ia berharap kelak restoran tersebut bisa dibuka kembali ketika benar-benar miliknya sendiri.


Dampak Penutupan terhadap Karier dan Brand Jesselyn

Reaksi Publik & Kecewa Pelanggan

Penutupan restoran yang sempat viral pasti mengejutkan banyak pelanggan dan penggemar kuliner. Banyak yang merasa kecewa karena sudah ingin mencoba, tetapi kesempatan itu kini tertutup. Reaksi di media sosial pun muncul sebagai respons atas kabar ini.

Citra dan Brand Jesselyn

Bagi Jesselyn sebagai chef muda dan figur publik, keputusan ini bisa menjadi momen refleksi. Di satu sisi ia kehilangan “etalon” usaha kuliner milik dirinya; di sisi lain, penutupan bisa memperkuat citra bahwa ia memilih kualitas dan kontrol atas usaha daripada mempertahankan sesuatu yang tidak ideal.

Belajar dari Kesulitan

Jesselyn sendiri menyebut bahwa ini bukan kegagalan. Ia menyatakan bahwa tahap ini adalah pelajaran berharga. Jika suatu hari restoran kembali dibuka, ia berharap itu dengan kepemilikan penuh agar tidak terganjal perbedaan manajemen.


Pelajaran Penting dari Kasus Ini untuk Pelaku Usaha Kuliner

Kasus restauran Jesselyn yang ditutup menyimpan beberapa pelajaran yang bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi pengusaha kuliner:

  1. Visi dan Kesepahaman Internal Sangat Penting
    Tanpa kesamaan arah antara pemilik, investor, atau manajemen, usaha bisa retak di bagian internalnya.
  2. Usaha Kuliner Tidak Hanya Soal Rasa
    Meski makanan enak, usaha bisa gagal jika manajemen, logistik, dan personalia tidak dikelola dengan baik.
  3. Kepemilikan dan Kontrol Usaha
    Memiliki kontrol penuh atas usaha sendiri seringkali menjadi faktor kunci agar keputusan strategis bisa diambil sesuai visi pribadi.
  4. Kemampuan Menghadapi Kejutan & Adaptasi
    Dunia usaha, terutama kuliner, sangat dinamis. Kesiapan menghadapi tantangan internal maupun eksternal menjadi modal utama.
  5. Komunikasi Terbuka dengan Stakeholder
    Konflik internal sering muncul karena komunikasi yang tidak jelas. Mendiskusikan visi, tanggung jawab, dan pembagian peran sejak awal sangat penting.

Penutup

Penutupan restoran Sanuk Thai Noodle milik Jesselyn MasterChef menjadi kabar yang mengejutkan, terutama bagi penggemar kuliner dan dunia memasak Indonesia. Dari sisi luar, restoran itu tampak viral dan digemari—hingga antre lama pun terjadi. Tetapi dari balik layar, faktor internal—ketidaksepahaman pemilik, beban manajemen, dan kontrol usaha—menjadi penyebab utama penutupan.

Keputusan ini bukanlah tanda kegagalan permanen, melainkan fase belajar yang dalam karier Jesselyn. Kemampuan mengelola usaha dari sisi manajerial dan kepemilikan akan menjadi bekal penting untuk masa depan kulinernya.