Gerak Refleks: Pengertian, Macam-Macam, Proses & Ciri-Ciri

Netter.co.id kali ini akan membahas tentang Gerak Refleks – Gerakan yang tidak disengaja dan termasuk reaksi segera setelah eksitasi. Pada manusia, gerakan refleks terjadi yakni dengan melalui (reflex arc).

Namun, refleks ini sangat penting untuk diagnosis dan lokalisasi lesi neurologis. Gerakan refleks bisa digunakan dalam pemeriksaan neurologis sebagai menentukan pada kerusakan dalam sistem saraf pusat.

Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan mengenai gerakan refleks, jenis, dan prosesnya. Untuk ulasan selengkapnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

Apa itu Gerak Refleks?

Gerak Refleks

Pengertian Gerak Refleks adalah sebuah gerakan spontan dari setiap organ atau bagian tubuh yang telah menerima rangsangan. Ini akan terjadi secara langsung dan tanpa kesadaran kita.

Refleks yakni dapat melindungi tubuh dari bahaya. Bagaimana refleks muncul setelah Anda menyentuh oven? Di tangan Anda dalam ujung saraf yang yakni dapat menyerap adanya sebuah rangsangan atau membawanya sebuah tulang belakang atau dalam otak.

Ujung saraf, yakni dalam hal ini, tangan Anda dapat terbakar disebut sebagai neuron sensorik (sering juga disebut sebagai neuron aferen. Karena stimulus yang kuat – panas untuk tangan – untuk tulang belakang dan otak dapat diperlukan sebagai interpretasi.

Otak yang kemudian dapat menafsirkan sebuah rangsangan dan juga mengirim pesan dari neuron motorik (sering disebut sebagai neuron eferen) kembali ke otot-otot tangan. Proses tersebut disebut sebagai busur refleks.

Macam-macam Gerak Refleks

Dalam jenis gerak ini, terdapat beberapa macam-macam yang akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Refleks Otak

Refleks Otak merupakan refleks yang dapat memengaruhi saraf menengah di otak, seperti mata berkedip, refleks pupil dengan stimulasi cahaya.

Baca Juga :  Pengertian Bioma: Fungsi, Ciri-ciri & Macam-macamnya

b. Refleks Sumsum Tulang Belakang

Gerakan tersebut, yakni dapat melibatkan adanya sebuah saraf perantara yang memiliki sebuah letak di bagian sumsum tulang belakang, seperti sentakan terhadap lutut karena kaki yang akan menginjak batu runcing. Refleks sumsum memiliki tulang belakang terdiri atas 4 jenis refleks, yakni:

  • Refleks Periosteum atau Refleks Tendon, merupakan adanya sebuah gerakan refleks yang terjadi karena adanya stimulasi pada periosteum maupun pada tendon.
  • Refleks Superficial, merupakan refleks yang dapat distimulasi dengan stimulasi kulit atau selaput lendir.
  • Refleks Patologis, merupakan sebuah gerakan refleks yang padat, yang diatur dan ditekan pada orang dewasa dengan aktivitas dalam sebuah struktur terhadap piramida.
  • Refleks Primitif, merupakan adanya sebuah refleks yang telah terjadi selama adanya sebuah perkembangan di dalam rahim atau setelah lahir dan biasanya hilang setelah 6 bulan.

Proses Terjadinya Gerak Refleks

Gerakan refleks adalah sebuah gerakan yang tidak dapat disadari. Melakukan impuls dalam refleks mirip dengan mengarahkan impuls dalam gerakan normal, dengan perbedaan bahwa impuls dalam refleks tidak diproses dengan pusat saraf. Neuron di otak hanya bertindak untuk konektor.

Terdapat dua jenis konektor neuron, yaitu sumsum tulang belakang maupun konektor neuron di dalam otak, misalnya refleks yang melewati konektor neuron di otak, yaitu mata yang menyusut dan terpapar terhadap cahaya terang. Misalnya, refleks yang dapat melewati neuron sumsum tulang belakang, misalnya pada kaki yang terangkat ketika lutut akan dipukul.

Ciri – Ciri Gerak Refleks

Berikut merupakan adanya sebuah ciri-ciri gerakan dalam gerkan tersebut, diantaranya ialah:

  • Mempunyai sebuah reseptor tertentu dan akan terjadi dengan efektor tersebut.
  • Mempunyai sebuah tujuan khusus untuk organisme.
  • Berfungsi sebagai pengatur dan pelindung terhadap perilaku hewan.
  • Respons yang berkelanjutan dapat menyebabkan adanya sebuah kelelahan.
  • Tergantung dalam sejumlah sinapsis yang dilalui terhadap implus.
  • Dapat diprediksi dengan stimulus yang sama.
  • Bersikap spontan, dan tidak diperiksa pada awalnya.
Baca Juga :  Pengertian, Fungsi Kelenjar Prostat Struktur dan Bagian yang Ada

Gerakan yang tidak disengaja dan termasuk reaksi segera setelah eksitasi. Namun, refleks ini sangat penting untuk diagnosis dan lokalisasi lesi neurologis.

Baca Juga :

Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan dengan cara jelas dan lengkap yakni mengenai Gerak Refleks. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda.