Netter.co.id – Filipina mengecam rencana China mendirikan “national nature reserve” di Scarborough Shoal, menyebutnya pelanggaran hukum dan klaim wilayah yang disengketakan.
Filipina secara resmi menolak rencana China yang ingin mendirikan reservasi alam nasional (national nature reserve) di Scarborough Shoal. Langkah tersebut dikritik keras oleh pemerintah Filipina, yang melihatnya bukan semata-mata aksi konservasi tetapi upaya untuk memperkuat klaim kedaulatan atas wilayah yang disengketakan. Artikel ini mengulas latar belakang, reaksi Filipina, dasar penolakannya, serta implikasi dari rencana tersebut.
Latar Belakang Situasi
- Lokasi Sengketa
Scarborough Shoal, yang dalam istilah Philiphina disebut Bajo de Masinloc, adalah gugusan karang dan atol yang berada di Laut China Selatan. Wilayah ini telah lama menjadi titik persengketaan antara Filipina dan China (serta klaim dari pihak ketiga lainnya). - Rencana China
Pemerintah China menyetujui sebuah rencana untuk membentuk “national nature reserve” di Scarborough Shoal dengan dalih melindungi ekosistem karang dan kehidupan laut di sekitarnya. China menyebut bahwa reservasi tersebut adalah bagian dari program konservasi koral dan perlindungan keanekaragaman hayati laut.
Reaksi dan Penolakan Filipina
- Protes Diplomatik
Philiphina melalui Departemen Luar Negeri telah mengajukan protes resmi terhadap rencana tersebut. Pemerintah menyebut tindakan China tersebut sebagai “illegitimate and unlawful” (tidak sah dan melanggar hukum internasional). - Dasar Hukum & Arbitrase Internasional
Philiphina mengacu pada keputusan arbitrase tahun 2016 yang menyatakan sebagian klaim maritim China di Laut China Selatan tidak sah menurut UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea). Klaim reservasi alam tersebut dianggap melanggar hak‐hak Philiphina di kawasan lautannya berdasarkan hukum internasional. - Kekhawatiran Klaim Tersembunyi
Pemerintah Philiphina menduga bahwa dalih konservasi ini bisa menjadi alat politik atau langkah untuk melegitimasi kontrol administratif atau fisik China atas Scarborough Shoal. Ada kekhawatiran bahwa “nature reserve” bisa dipakai untuk membatasi akses nelayan, patroli Filipina, atau operasional kapal nelayan lokal.
Alasan China Mengajukan Rencana Reservasi
Untuk memahami konflik ini, penting juga melihat argumen China:
- Konservasi Ekosistem Laut
China menyatakan bahwa memasukkan Scarborough Shoal ke dalam sistem pelestarian nasional dimaksudkan untuk melindungi karang dan keanekaragaman hayati laut yang mengalami tekanan akibat aktivitas penangkapan ikan, perubahan iklim, dan degradasi laut. - Tuduhan Kepemilikan
Dari perspektif China, wilayah ini termasuk klaim teritorial yang sah. Sehingga menurut mereka, melakukan langkah konservasi adalah dalam ranah kedaulatan mereka.
Implikasi dan Potensi Dampak
Rencana reservasi ini, jika dijalankan tanpa penyelesaian diplomatik, bisa membawa beberapa potensi konsekuensi:
- Ketegangan Diplomatic
Penolakan Filipina bisa memicu respons diplomatik lebih lanjut, bahkan mungkin tindakan internasional atau kampanye publik untuk memperkuat posisi Filipina di tingkat global. - Akses Nelayan Lokal
Jika pengelolaan reservasi membatasi akses pihak‐luar atau kapal nelayan lain, nelayan Filipina bisa terdampak secara ekonomi. Aktivitas tangkapan dan perikanan tradisional mungkin akan dipengaruhi. - Citra Hukum Internasional
Bagaimana dunia internasional melihat klaim teritorial dan pelaksanaan konservasi akan diuji: apakah konservasi dijadikan topeng untuk klaim wilayah, atau memang untuk kepentingan lingkungan yang sah. - Dampak Lingkungan
Bila kelolaannya benar dan transparan, ada potensi positif: pelestarian karang, habitat laut, ekosistem laut sekitarnya. Namun jika ada penggunaan yang tidak adil, ada kemungkinan konflik ekologis dan sosial.
Penilaian dari Pemerintah Filipina
Pemerintah Filipina, melalui pejabat keamanan nasional, menuduh bahwa China pernah melakukan kerusakan lingkungan di Scarborough Shoal. Mereka menyebut bahwa rencana reservasi adalah “pretext to eventual occupation” — maksudnya, dalih untuk konservasi bisa dijadikan langkah awal untuk memperkuat penguasaan wilayah.
Kesimpulan
Rencana China mendirikan reservasi alam nasional di Scarborough Shoal mendapat reaksi keras dari Filipina, yang melihatnya sebagai pelanggaran hukum internasional dan langkah strategi klaim wilayah tersembunyi. Meski ada argumen konservasi dari China, penolakan Filipina didasari kekhawatiran terhadap kedaulatan, akses nelayan, serta keadilan dalam pelaksanaan hukum maritim. Konflik ini menunjukkan bahwa isu lingkungan dan konservasi seringkali tidak bisa dipisahkan dari pertanyaan politik, hukum, dan kepentingan nasional