Netter.co.id – Bagaimana Cara Menanam Kentang? Kentang adalah salah satu tanaman non-sereal yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Hanya jagung, gandum, dan beras yang lebih populer daripada kentang sebagai sumber utama pemasok karbohidrat.
Keuntungan lain dari kentang adalah mereka bisa ditanam dengan mudah di rumah. Untuk menanamnya, Anda tidak perlu perawatan khusus atau peralatan tambahan.
Waktu terbaik untuk menanam kentang adalah selama musim kemarau. Ini menandakan bahwa kentang tidak membutuhkan banyak air. Itu karena kentang sendiri sudah memiliki kandungan air sebanyak 80%.
Daftar Isi :
Bagaimana Cara Menanam Kentang?
Tanaman kentang, termasuk tanaman dua sisi atau nama lain dikotil, tanaman ini adalah tanaman musiman dan memiliki kemampuan untuk bereproduksi secara vegetatif melalui umbi.
Tanaman kentang akan berkembang ketika ditanam di daerah yang memiliki air dingin, jika ditanam di iklim panas dan mempunyai suhu tinggi, membuat tanaman tidak bisa menumbuhkan umbi atau tidak akan tumbuh.
Tanaman kentang memiliki karakteristik batang dan batang tanaman cukup keras dan berbentuk persegi panjang yang tidak terlalu kuat sehingga membuat batang tanaman gampang jatuh ke tanah.
Kemudian di antara akar ada umbi yang memiliki ukuran besar, bulat dan oval dan memiliki banyak mata di bagian tepinya.
Dari ciri-ciri tersebut, tanaman kentang memiliki rasa yang sangat baik dan tentunya dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan, sehingga tidak mengherankan jika permintaan tidak pernah turun walaupun harga jual tanaman kentang ini sering naik turun.
Karena itu, tanaman kentang bisa menjadi salah satu tanaman yang harus Anda pertimbangkan untuk ditanam dan dibudidayakan. Bagaimana cara menanam kentang? ikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Penentuan Lokasi Penanaman Kentang
Langkah pertama cara menanam kentang adalah Anda menentukan di mana lokasi tempat di mana tanaman kentang akan ditanam.
Penentuan lokasi penanaman ini diperlukan lokasi yang memiliki suhu rendah dan iklim dingin, sehingga tidak heran lokasi penanaman akan disarankan di tempat yang agak jauh dari daerah perkotaan seperti Jakarta.
Untuk ketinggian yang baik saat menanam tanaman kentang berada pada ketinggian sekitar 1.000 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan memiliki suhu rendah di kisaran 14 hingga 22 derajat Celcius.
Maka hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah mencoba memiliki curah hujan yang baik selama periode pertumbuhan, yaitu di kisaran 1000 hingga 1500 mm per tahun.
Namun, bahkan curah hujan yang terlalu tinggi tidak baik dalam menanam kentang, tidak baik di sini berarti akan menyebabkan kerusakan pada umbi kentang yang akan menyebabkan tanaman kentang tidak tumbuh.
Maka penentuan lokasi juga harus memperhatikan kondisi tanah yang akan dijadikan media tanam dari tanaman kentang itu sendiri. Kondisi tanah harus longgar, pasir rendah dan nutrisi tinggi yang akan membuat tanah subur.
Ingat, pilih lokasi yang tidak banjir saat hujan, atau Anda bisa membuat sebuah drainase untuk menghindari genangan, tetapi masih lebih baik bagi Anda untuk memilih lokasi di mana tanah tidak banjir saat hujan datang.
Karena itu akan menyebabkan akar tanaman menjadi rusak, sedangkan tanaman kentang itu sendiri muncul dan tumbuh di antara akar tanaman.
Di Indonesia, untuk budidaya tanaman kentang dalam skala besar tidak dapat ditanam secara sewenang-wenang di semua lokasi, tanaman kentang harus ditanam di lokasi yang sesuai seperti di daerah pegunungan,
karena memiliki kelembaban tinggi mencapai 80 hingga 90 persen dan dari tentu mendapat banyak emisi sinar matahari langsung.
2. Persiapan Bibit Tanaman Kentang
Setelah Anda menentukan lokasi yang tepat dan tepat untuk menanam tanaman kentang, Anda menyiapkan benih tanaman terbaik untuk menghasilkan kentang berkualitas tinggi.
Saat menyiapkan benih yang baik membutuhkan waktu yang tidak singkat, bibit umbi tanaman kentang dituntut untuk disimpan terlebih dahulu selama kurang lebih 3 bulan,
penyimpanan dengan periode yang tidak singkat berguna untuk menentukan benih mana yang siap untuk diolah. ditanam dan sudah bisa berkecambah dengan baik.
Setelah umbi kentang memiliki tunas, Anda bisa melakukan seleksi dengan cara memotong tunas yang memiliki panjang lebih dari 2 cm, Anda membuangnya, karena semakin lama tunas, pertumbuhannya tidak akan optimal.
Kemudian, umbi benih kentang harus memiliki berat sekitar 30 hingga 50 gram. Bagi Anda yang tidak punya cukup waktu untuk menyiapkan bibit kentang, Anda bisa mendapatkan bibit kentang di toko pertanian online atau offline.
3. Pengelolaan Tanah dan Pemupukan Kentang
Saat Anda sudah menyiapkan bibit kentang yang siap untuk ditanam, maka sebelum menanam, Anda mengolah media terlebih dahulu sehingga tanaman kentang dapat tumbuh secara maksimal.
Lahan yang sebelumnya telah ditanami bisa membuat tanah lebih subur, serta tanaman kentang sangat cocok untuk ditanam di tanah yang tumbuh cepat dalam hal penyerapan air.
Langkah-langkah dalam mengolah tanah menjadi subur adalah sebagai berikut:
- Langkah 1
Anda menggarap tanah dengan membajak menggunakan cangkul atau alat pertanian lainnya yang berguna untuk pengolahan tanah. Tanah itu diolah dengan membajaknya menjadi tanah yang gembur dan subur.
Untuk kondisi tanah tertentu, bajak tanah Anda 2 hingga 3 kali agar tanahnya benar-benar longgar. Agar tanah bisa lepas, Anda membiarkannya selama 3 hari dan mencoba terkena sinar matahari langsung.
- Langkah 2
Kemudian setelah menunggu selama 3 hari, Anda menaburkan kompos atau sangkar pada media tanah yang kemudian ditampung kembali secara merata dan kemudian diamkan selama 7 hari sehingga nutrisi dalam pupuk tersebut dapat meresap ke dalam tanah.
- Langkah 3
Di area yang luas, Anda membuat bedengan atau semacam gundukan tanah sebagai media tanam dari tanaman kentang yang menghadap ke timur hingga barat sehingga sinar matahari bisa dimaksimalkan.
Buat bedengan dengan ketinggian sekitar 30 cm dan lebar 70 cm, sementara panjangnya disesuaikan dengan luas lahan yang ada.
Jangan lupa Anda juga memberi jarak antar bedengan karena akses ke aliran air saat hujan datang, ini berguna agar bedengan tidak tergenang air. Anda mengukur jarak antara bendengan sekitar 40 cm.
- Langkah 4
Di bendengan, Anda membuat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 8 cm dengan memiliki celah di antara lubang sekitar 20 hingga 25 cm. Lubang-lubang ini akan digunakan sebagai tempat menanam umbi kentang.
Juga ingatkan lubang tanam tidak terlalu dalam, karena jika sangat dalam akan bisa mengurangi produktivitas dari kentang nantinya ketika dipanen
- Langkah 5
Terakhir, Anda melakukan pemupukan dasar, menerapkan pupuk di bendengan yang telah diperlakukan dengan tanah.
Disarankan agar Anda memberikan pupuk kandang atau kompos yang telah dimasak, untuk dosis itu sendiri Anda dapat memberikan 20 hingga 30 ton pupuk per hektar lahan, untuk kentang berkualitas lebih tinggi, Anda dapat memberikan pupuk NPK tambahan 300 hingga 350 kg per hektar tanah.
Setelah itu, Anda tutupi lagi dengan tanah sehingga tidak terkikis oleh air saat hujan turun. Anda meninggalkan bendengan selama 10 hingga 15 hari sehingga pupuk dapat menyatu dan tanah dapat diisi dengan nutrisi yang dihasilkan dari pupuk.
4. Proses Menanam dan Memelihara Kentang
Langkah selanjutnya setelah semuanya di siapkan seperti persemaian, lokasi, pemupukan dasar dan pengolahan tanah, maka selanjutnya Anda melakukan pengolahan tanaman kentang.
Proses ini dapat dilakukan setelah bibit disiapkan sebelum penanaman. Bibit kentang dapat ditanam selama 1 minggu setelah media tanam.
Cara menanamnya cukup mudah dilakukan, pertama Anda menempatkan bibit ke dalam lubang di tempat tidur yang telah disiapkan sebelumnya, cobalah menanam benih tidak terlalu dalam sehingga bibit tidak membusuk dan mati.
Selain itu, perlu juga untuk mempertimbangkan kompilasi bibit yang ditutupi dengan tanah yang terkubur, sehingga hanya pucuk dari bibit yang terlihat di permukaan tanah.
Agar pengendalian hama tidak terkontrol, Anda dapat menyemprotkan campuran pestisida yang tercemar ke setiap pucuk yang muncul di permukaan tanah.
Untuk pemeliharaan Anda sendiri, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan, yaitu:
- Lakukan penyiraman
Penyiraman kentang yang baru ditanam dilakukan sesuai dengan kondisi tanah dan cuaca yang menghalangi. Jika Anda memilih lokasi yang berada di daerah lembab dan sering hujan seperti di pegunungan maka penyiraman tidak diperlukan, biarkan saja alam menyiraminya.
Namun, jika kebetulan lokasi di mana Anda melakukan penanaman memiliki kondisi tanah yang terlihat kering, maka Anda melakukan penyiraman, tetapi jangan terlalu agresif dalam menyiram sehingga menyebabkan tanah dapat tergenang air.
Karena jika tanahnya banjir maka akan sangat buruk bagi tanaman kentang.
- Lakukan penyiangan gulma
Setelah sekitar 1 bulan tanam, Anda melakukan penyiangan. Tanaman gulma atau tanaman pengganggu adalah tanaman yang harus diberantas dan dibersihkan, karena tanaman gulma akan menjadi parasit bagi tanaman kentang karena akan menyerap nutrisi hara yang dibutuhkan tanaman kentang.
Pembersihan gulma dapat dilakukan dengan menggunakan clurite, sabit atau inti. Untuk pembuangan gulma berikutnya dilakukan sesudah tanaman kentang berumur 2 bulan.
Namun, setelah itu, hentikan penyiangan karena tanaman kentang telah tumbuh agak subur sehingga peluang gulma untuk tumbuh semakin sedikit dan bahkan sulit tumbuh.
- Lakukan Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit adalah momok yang menakutkan bagi petani kentang atau bagi siapa saja yang menanam tanaman kentang.
Oleh karena itu, kontrol diperlukan agar hama dan penyakit tidak tumbuh dan berkembang biak. Faktor kesehatan pada tanaman kentang menjadi sangat wajib untuk diperhatikan, karena hasil panen tanaman kentang sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan tanaman.
Anda bisa menyiapkan cairan insektisida atau fungisida untuk disemprotkan pada tanaman kentang mulai saat tanaman kentang berumur 10 hari.
Semprotkan 2 kali seminggu atau jika ada gejala kerusakan yang dapat dilihat serta menghambat perkembangan Anda, siram saja dengan fungisida dan insektisida.
5. Pemanenan Kentang
Ini adalah langkah terakhir dari proses penanaman tanaman kentang, tidak lain adalah Anda sedang melakukan proses panen tanaman kentang.
Ada beberapa cara dalam proses panen tanaman kentang yang baik dan benar, termasuk yang berikut:
- Langkah 1
Secara umum, tanaman kentang dapat dipanen pada usia 3 hingga 4 bulan atau jika dihitung dalam hari mulai dari 85 hingga 120 hari setelah tanam.
Jika Anda lupa ketika Anda melakukan proses penanaman, Anda dapat menyaksikan tanaman kentang mulai mengering, dan itu adalah waktu yang tepat bagi Anda untuk memanen tanaman kentang.
- Langkah 2
Lakukan panen tanaman kentang dengan hati-hati dan lakukan saat cuaca cerah dan jangan lakukan saat hujan karena itu hanya akan membuat tanaman kentang menjadi busuk dengan cepat.
- Langkah 3
Setelah memanen tanaman kentang, Anda mengumpulkannya dalam wadah untuk Anda tinggalkan selama sekitar 1 jam dan mencoba terkena sinar matahari langsung sehingga kulit umbi kentang mengering dan kotoran tanah benar-benar hilang.
- Langkah 4
Terakhir, setelah menunggu selama 1 jam, Anda mencuci kentang yang dipanen agar siap untuk Anda jual di pasar atau Anda dapat mengkonsumsi sendiri.
Penutup
Demikianlah Pelajaran tentang cara menanam kentang yang benar agar hasil panen melimpah, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua.
Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.
Baca Juga: