Cara Membuat Pupuk Kompos dengan Sampah Rumah Tangga

Netter.co.id – Bagaimana Cara Membuat Pupuk Kompos? Sampah yang dihasilkan oleh setiap rumah, alias sampah rumah tangga, memiliki nilai dan fungsi lebih jika diproses dengan benar.

Salah satunya adalah sampah basah seperti sisa makanan, yang bisa diolah menjadi kompos. Bagi Anda yang suka menanam tanaman, pasti Anda tahu bahwa kompos diperlukan untuk membuat tanaman berkembang.

Nah, alih-alih Anda harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli kompos, mengapa tidak mengolah sendiri dari sisa makanan? Selain lebih ekonomis, Anda juga berkontribusi dalam melestarikan lingkungan.

Penasaran bagaimana membuat kompos dari limbah rumah tangga? Segera, lihat langkah-langkah di bawah ini!

Langkah dan Cara Membuat Pupuk Kompos

Cara Membuat Pupuk Kompos

Bagi Anda yang penasaran dengan cara membuat pupuk kompos, mari kita lihat langkah-langkah membuat pupuk kompos berikut ini.

1. Cara membuat kompos metode anaerob

Cara membuat kompos dengan metode anaerob biasanya membutuhkan mikroorganisme inokulan (starter) untuk mempercepat proses pengomposan.

Inokulan terdiri dari mikroorganisme terpilih yang dapat menguraikan bahan organik dengan cepat, seperti mikroorganisme efektif (EM4).

Jika tidak tersedia cukup dana, kami juga dapat membuat inokulan mikroorganisme yang efektif. Bahan baku yang digunakan haruslah bahan organik yang memiliki rasio C dan N yang tinggi (lebih dari 30: 1).

Beberapa di antaranya adalah serbuk kayu, sekam padi dan kotoran kambing. Waktu yang diperlukan untuk membuat kompos dengan menggunakan metode anaerob dapat 10-80 hari, tergantung pada efektivitas dekomposer dan bahan baku yang digunakan.

Suhu optimal selama proses pengomposan berkisar antara 35-45oC dengan tingkat kelembaban 30-40%. Berikut ini adalah langkah-langkah membuat kompos menggunakan proses anaerob.

  • Siapkan bahan organik untuk dikomposkan. Yang terbaik adalah memilih bahan lunak yang terdiri dari limbah tanaman atau hewan. Bahan yang dapat digunakan termasuk, tanaman hijauan, ampas tahu, limbah organik rumah tangga, kotoran ayam, kotoran kambing, dll. Potong bahan sampai halus, semakin halus semakin baik.
  • Siapkan dekomposer (EM4) sebagai starter. Caranya, campur 1 cc EM4 dengan 1 liter air dan 1 gram gula. Kemudian biarkan selama 24 jam.
  • Ambil terpal plastik sebagai alas, simpan bahan organik cincang halus di atas terpal. Campur serbuk gergaji pada bahan untuk meningkatkan nilai rasio C dan N. Kemudian semprotkan larutan EM4 yang telah diencerkan tadi. Aduk sampai merata, menjaga kelembaban di kisaran 30-40%, jika kurang lembab bisa disemprotkan dengan air.
  • Siapkan tong plastik kedap udara. Masukkan bahan organik campuran tadi. Kemudian tutup rapat dan biarkan selama 3-4 hari untuk menjalani proses fermentasi. Suhu pengomposan selama fermentasi adalah sekitar 35-45oC.
  • Setelah empat hari, periksa kematangan kompos. Pupuk kompos matang ditandai dengan aroma yang harum seperti bau selotip.
Baca Juga :  Cara Menanam Buah Pepaya Sendiri denga Baik untuk Pemula

2. Membuat kompos dengan metode aerob

Cara pembuatan kompos dengan aerobik harus dilakukan pada tempat terbuka menggunakan sirkulasi udara yang cukup baik.

Karakter dan jenis bahan baku yang cocok untuk pengomposan aerob adalah bahan organik yang memiliki rasio kecil karbon (C) dan nitrogen (N) (di bawah 30: 1), kadar air 40-50% dan pH sekitar 6-8.

Contohnya adalah legum hijauan, jerami, gedebog pisang dan kotoran unggas. Jika ada kekurangan bahan yang mengandung karbon, arang sekam padi dapat ditambahkan ke campuran pupuk.

Cara membuat kompos aerobik membutuhkan waktu 40-50 hari. Diperlukan lebih banyak ketekunan untuk membuat kompos dengan metode ini.

Kita harus hati-hati mengontrol suhu dan kelembaban kompos selama proses pengomposan. Secara berkala, tumpukan kompos harus dibalik untuk menstabilkan suhu dan kelembabannya.

Inilah cara membuat kompos aerobik:

  • Persiapkan lahan seluas 10 meter persegi untuk pengomposan. Lebih baik jika kompos terlindung dari hujan.
  • Buat bak persegi panjang atau kotak kayu dengan lebar 1 meter dan panjang 1,5 meter. Pilih papan kayu yang memiliki lebar 30-40 cm.
  • Siapkan bahan organik dari sisa-sisa tanaman, bisa juga dicampur dengan kotoran hewan. Potong bahan organik jadi bagian-bagian kecil. Semakin kecil bahan organik makin baik. Tapi jangan terlalu halus, agar aerasi bisa berlangsung sempurna saat pengomposan berlangsung.
  • Masukkan bahan organik cincang ke dalam bak kayu, lalu padatkan. Isi seluruh bak kayu sampai penuh.

  • Semprotkan bahan pembuat kompos yang telah diatur didalam bok kayu untuk mendapatkan kelembaban. Untuk mempermudah proses pengomposan, starter mikroorganisme terurai dapat ditambahkan ke tumpukan kompos. Setelah itu, angkat bak mandi ke atas lalu tambahkan lebih banyak bahan. Terus lakukan sampai ketinggian kompos sekitar 1,5 meter.
  • Setelah 24 jam, suhu tumpukan kompos akan naik ke 65oC, meninggalkan kondisi panas ini selama 2-4 hari. Tujuannya untuk mematikan jamur, bakteri patogen serta gulma. Perlu dicatat, proses kelalaian tidak boleh melebihi 4 hari. Karena berpotensi membunuh mikroorganisme pengurai kompos. Jika mikroorganisme pengurai mati, kompos akan membutuhkan waktu lebih lama untuk matang.
  • Setelah hari ke-4, turunkan suhu untuk mencegah kematian mikroorganisme pengurai. Pertahankan suhu pengomposan yang optimal di kisaran 45-60oC dan kelembaban 40-50%. Cara menjaga suhu adalah dengan membalik kompos, sedangkan untuk menjaga kompos tetap basah. Dalam keadaan ini penguapan menjadi lebih tinggi, untuk mencegahnya Anda dapat menutupi tumpukan kompos menggunakan terpal plastik, sementara juga melindungi kompos dari air hujan.
Baca Juga :  Cara Menanam Bawang Putih dengan Benar (Panen Melimpah)

  • Cara mengubah kompos harus dilakukan dengan metode berikut. Angkat bak kayu, lepaskan dari tumpukan kompos. Kemudian letakkan tepat di sebelah tumpukan kompos. Kemudian pindahkan bagian atas kompos ke dalam bak kayu sambil diaduk. Lakukan itu seperti mengisi kompos pada tahap awal. Terus lakukan sampai semua tunggul kompos bergerak ke samping. Dengan begitu, semua kompos dipastikan akan terbalik. Proses pembalikan harus dilakukan setiap 3 hari hingga proses pengomposan selesai. Atau membalikkan jika suhu dan kelembaban melebihi batas yang ditentukan.
  • Ketika suhu stabil di bawah 45oC, kompos berwarna hitam kecoklatan dan volumenya menyusut hingga 50%, menghentikan proses pembalikan. Selanjutnya adalah proses pematangan 14 hari.
  • Secara teoritis, pengerjaan pengomposan selesai sesudah 40-50 hari. Tetapi kenyataannya bisa lebih cepat atau lebih lambat tergantung pada kondisi pengurai dan bahan baku kompos. Pupuk kompos matang ditandai dengan warna hitam kecoklatan, tekstur longgar, tidak berbau.
  • Untuk meningkatkan penampilan (jika kompos akan dijual) dan disimpan untuk waktu yang lama, kompos harus diayak dan dikemas dalam karung. Simpan kompos di tempat yang kering dan teduh.

Penutup

Demikianlah Pelajaran tentang cara membuat pupuk kompos yang benar agar dapat membasmi hama tanaman, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua.

Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.

Baca Juga: