Cara Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal & Menguntungkan

Netter.co.id – Bagaimana Cara Budidaya Ikan Patin? Bagi penyuka ikan, mungkin akrab dengan ikan patin. Salah satu jenis ikan yang sering dikonsumsi bersamaan dengan nasi ternyata juga memiliki peluang bisnis yang menguntungkan.

Seiring dengan semakin populernya ikan patin di masyarakat, budidaya ikan patin bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

Mengapa harus memelihara ikan patin? Khususnya di Indonesia, ikan patin sudah terkenal akan kelezatannya. Tidak hanya itu, ikan patin juga dikenal karena kandungan proteinnya yang tinggi dan tingkat kolesterol yang sehat dan rendah.

Nah, inilah yang menjadikan ikan patin salah satu jenis ikan yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Budidaya ikan patin adalah peluang bisnis yang menguntungkan karena cenderung lebih cepat tetapi dengan modal yang terjangkau. Padahal, bisnis budidaya ikan ini tidak menutup kemungkinan bagi pemula untuk melakukannya juga.

Kebutuhan makanan yang dibutuhkan juga cukup mudah didapat. Ingin memulai bisnis budidaya ikan patin? Sebelum kita beralih ke proses budidaya ikan patin itu sendiri, ketahui terlebih dahulu beberapa manfaat ikan patin bagi tubuh.

Manfaat Budidaya Ikan Patin

  • Membantu mengoptimalkan pertumbuhan bayi
  • Memberi nutrisi tulang
  • Membantu mencegah stroke
  • Mencegah penyakit jantung koroner
  • Membantu pembentukan tulang
  • Membantu meningkatkan trombosit
  • Kontrol kolesterol
  • Meningkatkan kinerja otak dan saraf
  • Mencegah penyakit kardiovaskular yang menyerang jantung
  • Dll

Karena kandungan nutrisi, nutrisi dan vitamin patin, jenis ikan ini memiliki banyak manfaat kesehatan. Jadi, masih ragu memulai budidaya ikan patin?

Langkah dan Cara Budidaya Ikan Patin

Cara Budidaya Ikan Patin

Bagi Anda yang penasaran dengan cara budidaya ikan patin, mari kita lihat langkah-langkah budidaya ikan nila berikut ini.

Baca Juga :  Cara Budidaya Kutu Air Dengan Modal Sayuran Bekas & Sukses

1. Pemilihan Benih

Pemilihan benih yang tepat akan menentukan kualitas dan lamanya waktu panen. Untuk bisa mendapatkan benih patin, Anda bisa melakukan pemijahan sendiri.

Atau jika Anda terlalu sibuk untuk dapat melakukan pemijahan sendiri dan takut gagal maka Anda dapat membeli beni di Pusat Benih Ikan (BBI) di daerah Anda. Berikut beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan saat membeli benih patin.

  • Benih patin dibeli saat kolam siap diisi.
  • Lokasi pembelian benih tidak boleh terlalu jauh dari lokasi rumah Anda untuk menghindari benih patin sekarat selama perjalanan.
  • Pilih biji yang ukurannya seragam dan cerah mengkilap.
  • Harga benih sangat tergantung pada jenis dan ukuran benih. Semakin besar ukuran waktu panen akan lebih cepat.
  • Tidak cacat dan terluka di tubuhnya dan bebas dari hama dan penyakit.
  • Biji patin bergerak bebas dan gesit, dan
  • Pindahkan benih dengan hati-hati jika menggunakan kantong plastik jadi perhatikan kandungan oksigen dalam kantong plastik.

2. Membuat Kolam Terpal

Biasanya kolam ikan yang dibuat dari terpal bertujuan agar budidaya lebih efisien dan hemat.

Selain itu, kolam tarpal dapat menyesuaikan dengan luas lahan yang dimiliki oleh hal terpenting ketika tidak lagi digunakan, kolam tarpal dapat langsung dibongkar tanpa meninggalkan kerusakan pada tanah.

Berikut tahapan pembentukan kolam terpal dalam budidaya ikan patin.

  • Gunakan terpal yang biasa digunakan dengan plastik terpal panjang sekitar 8-12 meter dan lebar 6-8 meter.
  • Pakai terpal plastik menggunakan kualitas terbaik. Atau juga bila Anda bingung gunakan terpal dengan ketebalan A6 dan A5 yang bisa bertahan sepanjang 5 tahun.
  • Selanjutnya tingkat tanah yang akan digunakan sebagai dasar untuk kolam terpal menggunakan cangkul.
  • Dengan menggunakan terpal ukuran kolam akan diperoleh dengan lebar 4-6 meter, panjang 8-10 meter dengan ketinggian sekitar 1 meter.
  • Kemudian sebarkan pasir dengan ketebalan sekitar 10 cm halus pada area area yang akan terbuat dari kolam terpal.
  • Jika perlu membuat air sakurab di tengah kolam yang akan digunakan saat panen.
  • Sebagai penyangga ke sudut kolam terpal sehingga untuk tetap berada di gagak Anda bisa menggunakan tiang dan anyaman bambu atau karung. Pastikan tiang penyangga benar-benar kuat dan mampu menahan air di kolam
  • Letakkan terpal di atas persegi panjang dengan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Baca Juga :  Cara Budidaya Jangkrik Sendiri Yang Mudah Serta Murah Meriah

3. Menyebarkan Benih ke Kolam Terpal

Setelah kolam terpal selesai, langkah selanjutnya adalah menyebarkan benih ke kolam. Namun sebelum ditebar terlebih dahulu, benih ikan patin harus diberi tempat teraklimatisasi dan juga memperhatikan hal-hal seperti di bawah ini

  • Pertahankan kedalaman sekitar 50 cm dari dasar kolam.
  • Pastikan air kolam ditumbuhi plankton sebagai makanan alami.
  • Kualitas air tambak memenuhi persyaratan untuk proses budidaya. Hanya dengan begitu Anda dapat membeli benih dan menaburnya di kolam.
  • Waktu yang tepat untuk menabur benih adalah di pagi atau sore hari mengapa? Karena pada saat itu suhu air tidak terlalu panas.
  • Setelah benih tiba di lokasi, Anda harus meletakkan wadah plastik benih di kolam selama 15-20 menit untuk menyesuaikan suhu di dalam kantong benih.
  • Ketika suhunya tepat, langkah berikutnya iyalah memiringkan kantong plastik berisi benih lalu membuka ikatannya, selanjutnya biarkan benih patin hancur dengan sendirinya.
  • Padat tebar benih disesuaikan dengan ukuran tambak, usahakan jangan terlalu padat untuk menghindari persaingan memperebutkan pangan.

4. Memberi Pakan

Pakan pelet ikan diberikan dalam komposisi 3/4 dari berat tubuh ikan per hari di kolam. Ketika biji masih dalam ukuran kecil, makan harus lebih sering 4-5 kali.

Dan itu sudah cukup hanya dikurangi 3 kali sehari ketika patin sudah memasuki masa panen. Pemberian pakan dilakukan dengan menaburkan pakan secara merata di permukaan kolam.

Berikan pakan secara bertahap, tingkatkan jumlahnya saat ikan masih agresif dan kurangi jumlahnya ketika ikan mulai malas menerima makanan.

5. Perawatan Rutin

Dalam budidaya ikan patin ada aspek pemeliharaan yang harus diperhatikan. Berbeda dari cara budidaya ikan air tawar, pengelolaan air harus dilakukan dengan baik dan memperhatikan hal-hal seperti berikut:

  • Lakukan penggantian air secara teratur dengan frekuensi 2-3 minggu.
  • Ini berguna untuk menghilangkan sisa-sisa sisa makanan, amonia dan kotoran ikan di kolam.
  • Penggantian air kolam dilakukan secara bertahap dengan mengeluarkan 1/3 dari dasar kolam.
  • Baru setelah itu tambahkan air bersih ke dalam kolam perlahan-lahan.
  • Pada musim kemarau Anda harus memeriksa kondisi volume air kolam secara intensif, karena pada musim kemarau air akan menguap lebih cepat.
  • Dan segera tambahkan air ketika volume air mulai berkurang.
Baca Juga :  Cara Budidaya Ikan Nila Tanpa Lahan Besar & Panen Melimpah

6. Patin Siap Dipanen

Seperti cara budidaya ikan air tawar dipanen dengan cepat setelah 5-6 bulan setelah benih ditebar, tahap selanjutnya adalah seteguk patin dipanen.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memanen ikan patin, antara lain:

  • Keringkan air di kolam dan biarkan volume air sebanyak 1/3 bagian.
  • Kemudian gunakan jaring untuk menangkap ikan patin.
  • Panen dengan hati-hati agar tidak ada luka pada tubuh ikan patin.
  • Segera masukkan hasil pane ke dalam air tawar.
  • Agar menjaga kualitas ikan patin, menggunakan air pada suhu 20 derajat C pada kantong plastik yang transparan.
  • Dan jangan lupa menambahkan oksigen agar ikan bisa tetap hidup.
  • Kepadatan ikan di kantong jangan terlalu oadat dan ramai.
  • Lakukan hasil panen di pagi atau sore hari.

Penutup

Demikianlah Pelajaran tentang cara budidaya ikan patin yang benar agar hasil panen melimpah, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua. Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.

Baca Juga: