Cara Budidaya Ikan Nila Tanpa Lahan Besar & Panen Melimpah

Netter.co.id – Bagaimana Cara Budidaya Ikan Nila? Siapa bilang budidaya nila itu sulit? Ternyata, cara mengolah nila itu mudah, lho. Perlu diingat, jika nila ini masih bersepupu dengan ikan mujair.

Jadi, dapat dikatakan bahwa budidaya ikan nila hampir mirip dengan budidaya ikan nila. Karena kedua ikan ini memiliki sifat yang hampir mirip.

Banyak orang mengatakan bahwa kedua ikan ini adalah saudara kembar. Bahkan kebanyakan orang masih sulit membedakan keduanya. Ikan nila adalah jenis ikan yang memiliki sifat pengembangbiakan yang baik.

Jadi, dapat dikatakan bahwa budidaya nila sangat menguntungkan, karena dapat berkembang biak dengan mudah. Jadi mungkin saja, nila sangat banyak dan mudah berkembang biak.

Tidak hanya berkembang biak dengan mudah, nila itu sangat mudah beradaptasi. Jadi, di lingkungan apa pun, nila ini masih bisa bertahan. Kita juga dapat menemukan nila di alam liar di daerah air tawar seperti sungai, danau, rawa dan waduk. Jadi, Anda bisa mencari nila di perairan tawar.

Namun, walaupun nila ini dapat beradaptasi dengan mudah dan dapat bertahan hidup di air tawar apa pun, alangkah baiknya jika nila berada di perairan yang memiliki suhu sekitar 25-30 ° C.

Bukan hanya suhu air yang menjadi acuan bagi perairan nila, keasaman dari Air juga sebagai referensi untuk budidaya nila. Anda dapat menggunakan air dengan keasaman sekitar 7 hingga 8 pH. Suhu dan keasaman adalah referensi perairan untuk budidaya ikan nila.

Jika Anda meminta pakan nila, sebenarnya cukup mudah untuk memberi makan nila. Karena nila digolongkan sebagai ikan pemakan semua atau biasa disebut ikan omnivora.

Jadi, Anda cukup mudah untuk memberi makan nila ini. Namun, ikan nila ini umumnya memakan plankton dan beberapa tanaman air. Jadi, Anda bisa menyediakan beberapa plankton dan tanaman air sebagai pakan utama nila untuk memenuhi nutrisi dan nutrisi nila.

Tidak hanya beberapa tanaman air, hewan kecil di dalam air juga dapat digunakan sebagai makanan untuk nila.

Namun, pakan ikan nila yang baik adalah pakan yang mengandung protein sebanyak 25%. Protein sangat diperlukan untuk kesehatan dan pertumbuhan ikan nila. Itu sebabnya, mencari pakan ikan nila di pasar dan beberapa toko ternak relatif murah.

Langkah dan Cara Budidaya Ikan Nila

Cara Budidaya Ikan Nila

Bagi Anda yang penasaran dengan cara budidaya ikan nila, mari kita lihat langkah-langkah budidaya ikan nila berikut ini.

Baca Juga :  Cara Budidaya Ikan Gurame Dengan Hasil Panen Melimpah

1. Pemilihan Benih Nila

Pemilihan benih merupakan faktor penting yang menentukan tingkat keberhasilan budidaya nila. Untuk hasil maksimal, Anda harus menggunakan benih ikan jantan.

Karena pertumbuhan nila jantan lebih cepat 40% dari nila betina. Budidaya nila Monosex (semua androgini) lebih produktif dari pada campuran.

Karena nila memiliki sifat pemijahan (pernikahan). Sehingga jika budidaya dilakukan dalam campuran, energi ikan akan digunakan untuk pemijahan dan pertumbuhan berat ikan sedikit terhambat.

Saat ini banyak yang menyediakan bibit nila monoseks. Jika sulit mendapatkannya, biji nila monosex bisa dibuat sendiri. Metodenya bisa dilihat pada artikel tentang budidaya pembenihan nila.

2. Mempersiapkan kolam

Budidaya ikan nila dapat menggunakan berbagai jenis kolam, mulai dari kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring apung hingga kolam air payau.

Dari jenis kolam ini, kolam tanah paling banyak digunakan karena cara membuatnya cukup mudah dan biaya konstruksinya rendah. Silakan lihat cara membuat kolam tanah.

Keuntungan lain dari tanah tambak adalah dapat menjadi tempat tumbuh berbagai tanaman dan hewan yang bermanfaat sebagai makanan alami bagi ikan. Sehingga dapat mengurangi biaya pembelian pakan buatan atau pelet.

Untuk memulai budidaya nila di kolam, perlu menyiapkan langkah-langkah untuk pengolahan tanah. Mulai dari pengeringan, pembajakan tanah, pengapuran, pemupukan hingga irigasi. Berikut langkah-langkahnya:

  • Langkah pertama adalah mengeringkan dasar kolam. Kolam dikeringkan dengan pengeringan. Pengeringan biasanya berlangsung selama 3-7 hari, tergantung pada kondisi cuaca. Biasanya, pengeringan sudah cukup jika permukaan tanah terlihat retak, tetapi tidak sampai membatu. Saat menginjaknya masih menyisakan jejak kaki sedalam 1-2 cm.
  • Selanjutnya, permukaan tanah dibajak atau dibajak dengan kedalaman sekitar 10 cm. Kerikil, Sampah dan kotoran lainnya dibuang dari dalam dasar kolam. Buang juga lumpur berwarna hitam dan berbau tidak sedap, umumnya berasal dari sisa makanan yang tidak habis.
  • Kolam yang telah digunakan biasanya memiliki tingkat keasaman tinggi (pH rendah), kurang dari 6. Meskipun kondisi pH optimal untuk budidaya ikan nila berada pada kisaran 7-8. Untuk menetralisir, lakukan pengapuran dengan dolomit atau kapur pertanian. Dosis kalsifikasi disesuaikan dengan keasaman tanah. Untuk pH tanah 6 sebanyak 500 kg / ha, untuk pH tanah 5-6 sebanyak 500-1500 kg / ha, untuk pH tanah 4-5 sebanyak 1-3 ton / ha. Jeruk nipis diaduk rata. Cobalah untuk memasukkan kapur ke tanah sedalam 10 cm. Kemudian biarkan selama 2-3 hari.
  • Setelah itu, lakukan pemupukan. Gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar. Jenisnya bisa pupuk kandang dan kompos. Pemberian pupuk organik berfungsi untuk membuat tanah subur. Volumenya 1-2 ton/ hektar. Pupuk diberikan secara rata di dasar kolam. Biarkan selama 1-2 minggu. Setelah itu, jika dianggap perlu dapat ditambahkan pupuk kimia dalam bentuk urea 50-70 kg / ha dan TSP 25-30 kg / ha, diamkan 1-2 hari. Tujuan pemupukan adalah untuk memberikan nutrisi bagi mikroorganisme dan hewan yang ada di lingkungan tambak. Sehingga hewan atau tumbuhan bisa dijadikan makanan alami untuk ikan.
  • Langkah selanjutnya, kolam itu dibanjiri air. Penyiraman dilakukan secara bertahap. Pertama, tiriskan air ke dalam kolam sedalam 10-20 cm. Diamkan selama 3-5 hari. Biarkan sinar matahari menembus dasar kolam dengan sempurna, untuk memberi kesempatan pada ganggag atau organisme akuatik lainnya untuk tumbuh. Setelah itu isi genangan hingga ketinggian air mencapai 60-75 cm.
Baca Juga :  Cara Budidaya Jangkrik Sendiri Yang Mudah Serta Murah Meriah

3. Penebaran Benih Ikan Nila

Kolam yang telah diisi air sedalam 60-75 cm siap disebarkan dengan biji nila. Persediaan tebar padat untuk nila sebanyak 15-30 ekor / m2. Dengan asumsi, ukuran benih adalah 10-20 gram / ekor dan akan dipanen dengan ukuran 300 gram / ekor.

Sebelum benih ditabur, harus melewati tahap adaptasi terlebih dahulu. Intinya adalah benih ikan digunakan untuk kondisi kolam, sehingga risiko kematian benih dapat dikurangi.

Caranya, masukkan wadah berisi biji nila ke dalam air tambak. Biarkan selama beberapa jam. Kemudian miringkan atau buka wadah. Biarkan ikan keluar dan lepas dengan sendirinya.

4. Pemeliharaan Budidaya Ikan Nila

Setelah semua persiapan dilakukan dan benih telah ditaburkan ke dalam kolam, langkah selanjutnya adalah merawat ikan sampai usia panen. Tiga hal terpenting dalam memelihara budidaya nila adalah pengelolaan air, pemberian makan, dan pengendalian hama.

  • Pengelolaan air

Untuk pertumbuhan maksimum budidaya ikan nila, pantau kualitas air tambak. Parameter penentu kualitas air adalah kadar oksigen dan pH air. Dapat juga dipantau kadar CO2, NH3 dan H2S jika memungkinkan.

Ketika kandungan oksigen di kolam berkurang, percepatan sirkulasi air dengan meningkatkan aliran debit air. Jika kolam sudah mengandung banyak NH3 dan H2S yang ditandai dengan bau busuk, segera ganti airnya.

Anda harus lakukan ini dengan membuang sejumlah air kotor, lalu menambahkan air baru. Dalam keadaan normal, di kolam seluas 100 m2 tetapkan aliran air 1 liter / detik.

  • Makanan

Manajemen pakan sangat penting dalam pertanian nila. Biaya pakan adalah komponen biaya terbesar dalam budidaya nila. Berikan makanan dalam bentuk pelet dengan kandungan protein 20-30%.

Ikan nila membutuhkan makanan sebanyak 3% dari berat badan setiap hari. Pemberian pakan bisa dikerjakan pada sore hari dan pagi.

Baca Juga :  Cara Budidaya Ikan Lele Sendiri Dengan Kolam Terpal (Pemula)

Setiap 2 minggu, ambil sampel nila acak lalu beratnya di timbang. Selanjutnya sesuaikan jumlah pakan yang harus diberikan. berikut adalah perhitungan dosis pakan ikan nila:

  • Di satu kolam ada 1.500 ikan nila berukuran 10-20 gram / ekor.
  • Berat ikan rata-rata → (10 + 20) / 2 = 15 gram / ekor.
  • Perhitungan pakan → 15 x 1500 x 3% = 675 gram = 6,75 kg per hari
  • Periksa bobot ikan setiap dua minggu untuk menyesuaikan jumlah pakan.
  • Pengendalian hama dan penyakit

Seperti disebutkan sebelumnya, nila adalah ikan yang kuat. Dalam situasi normal, nila tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Tetapi jika budidaya nila telah dilakukan secara intensif dan dalam jumlah besar, risiko serangan penyakit harus diwaspadai.

Penyebaran penyakit ikan sangat cepat, terutama untuk penyakit infeksi. Media transmisi biasanya melewati air. Sehingga bisa mencapai satu atau lebih area tambak. Untuk penjelasan lebih lanjut, silakan baca hama dan penyakit nila.

5. Panen nila

Waktu yang dibutuhkan untuk budidaya ikan nila mulai dari penaburan benih hingga panen mengacu pada kebutuhan pasar. Ukuran nila untuk pasar domestik berkisar antara 300-500 gram / ekor.

Untuk memelihara nila dari ukuran 10-20 gram hingga 300-500 gram dibutuhkan waktu sekitar 4-6 bulan.

Penutup

Demikianlah Pelajaran tentang cara budidaya ikan nila yang benar agar hasil panen melimpah, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua. Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.

Baca Juga: