Cara Budidaya Ikan Lele Sendiri Dengan Kolam Terpal (Pemula)

Netter.co.id – Bagaimana Cara Budidaya Ikan Lele? Jika Anda penggemar pecel ikan lele, Anda harus terbiasa dengan ikan ini. Ikan lele memiliki rasa yang lezat dan mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh seperti protein dan vitamin B-12.

Selain kaya nutrisi dan lezat, budidaya ikan lele bisa menjadi pilihan bisnis rumahan jika Anda mencari uang tambahan. Bisnis ikan lele membutuhkan ketekunan dan keseriusan karena Anda harus berurusan dengan bau amis setiap hari.

Selain itu, Anda juga harus memiliki konsistensi tinggi karena proses yang berjalan hingga panen cukup lama. Namun, bisnis ini bisa dibilang sangat ramah bagi pemula.

Jika Anda tertarik dengan cara budidaya ikan lele, Anda dapat melihat langkah-langkah yang harus Anda lakukan di bawah ini.

Mengenal Ikan Lele Sebelum Lanjut Ke Cara Budidaya

Cara Budidaya Ikan Lele

Sebelum Anda belajar tentang cara budidaya ikan lele, hal pertama yang perlu diketahui tentang ikan lele adalah yang pertama. Dengan mengetahui karakteristik ikan lele, proses budidaya ikan lele akan menjadi lebih mudah.

Taksonomi Lele

Jika dilihat dari taksonomi, ikan lele dapat dikelompokkan menjadi:

  • Kelas: Pisces
  • Filum: Chordata
  • Keluarga: Clariidae
  • Genus: Clarias
  • Spesies: Clarias Sp.
  • Urutan: Ostariophysi
  • Subordo: Siluroidae

Morfologi Lele

Spesies ini memiliki mata kecil dan mulut yang sangat lebar, dengan tubuh memanjang. Kepala ikan lele juga unik karena bentuknya yang datar, ditutupi dengan tulang lempeng di bagian atas dan bawah, yang berfungsi membentuk semacam rongga.

Ukuran kepala ikan ini bisa sampai seperempat panjang tubuh ikan. Berbicara tentang tubuh, ikan lele tidak memiliki sisik di seluruh tubuhnya, didominasi oleh warna coklat gelap atau kehitaman dan selalu licin.

Meski memiliki tubuh memanjang, di tengah tubuh lele bentuknya agak bulat, dengan banyak sirip di beberapa bagian. Seperti sirip perut, sirip ekor, dan sirip dada yang memiliki duri tajam.

Alat pernapasan menggunakan insang busur yang dimodifikasi. Sedangkan empat pasang kacamata hitam yang dimiliki oleh lele terdiri dari sepasang telinga hidung, telinga maksilar, mandibula bagian dalam, dan sepasang telinga luar mandibula.

Dalam antena ikan, ada alat pencium yang memiliki fungsi sebagai detektor dan organ indera yang membantu ikan merasakan, melihat, dan mencium mangsa.

Habitat Lele

Seperti dijelaskan sebelumnya, habitat spesies ikan lele ada di air tawar. Sangat jarang ikan ini menemukan kehidupan di air payau. Biasanya ikan patin dapat hidup lama di air yang memiliki arus lambat, seperti di rawa-rawa, di waduk, kolam, hingga ladang yang memiliki genangan air.

Baca Juga :  Cara Budidaya Belut Yang Praktis Tanpa Kolam Lumpur - Netter

Beberapa anggota masyarakat juga sering lele di tempat-tempat air tercemar seperti selokan atau selokan, karena ikan ini juga dapat menjaga kualitas air yang tercemar.

Ikan lele aktif bergerak dan akan mencari makanan hanya di malam hari karena memang aktif di malam hari. Jika diteliti secara alami, pemijahan ikan lele hanya akan terjadi pada musim hujan dan akan berbeda jika sudah dibudidayakan.

Sedangkan untuk besar tubuh ikan patin, pada beberapa jenis ditemukan besarnya bisa sampai 1,5 meter dengan bobot sekitar 2 kilogram. Di Indonesia, secara umum ukuran rata-rata ikan lele tidak lebih besar dari ikan mas.

Persyaratan Lokasi untuk Budidaya Lele

Sebenarnya tidak ada persyaratan khusus untuk budidaya ikan lele. Lokasi yang akan digunakan harus sesuai dengan anggaran yang tersedia, dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dan sumber daya manusia.

Akan sia-sia memiliki lokasi yang strategis tetapi anggaran untuk ikan lele tidak mencukupi atau tidak ada tenaga kerja yang dapat membantu mengelola lokasi budidaya. Maka ketiga poin ini harus diperhatikan.

Cara Mempersiapkan Tambak Lele

Metode selanjutnya untuk budidaya ikan lele adalah menyiapkan kolam ikan lele. Anda dapat menggunakan kolam dengan dasar tanah, terpal, kolam semen, kandang, atau bahkan dengan jaring apung.

Jika Anda ingin memulai budidaya ikan lele dengan lahan minimal, Anda juga bisa menggunakan drum atau tank dan sebagainya.

Secara umum, orang-orang di Indonesia lebih sering menggunakan kolam dan terpal untuk lele. Misalnya menggunakan kolam dengan dasar tanah, maka akan ada sejumlah hal yang harus dilakukan untuk meluruskan, seperti:

Pengeringan dan Pemrosesan Tanah

Cara menanam ikan lele menggunakan genangan tanah tidak mudah. Setidaknya harus ada proses pengeringan tanah yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme di dalamnya.

Ini harus dilakukan agar di masa depan tidak membahayakan benih ikan yang ditebar ke dalam kolam.

Waktu pengeringan itu sendiri bergantung pada kadar air di tanah dan juga sinar matahari. Jika kadar airnya terlalu banyak, akan membutuhkan lebih dari satu minggu untuk membuat tanah kering yang bisa diketahui dari jumlah retakan di tanah.

Jika tanah pecah, maka seterusnya yang harus dilakukan iyalah membajak tanah. Dengan itu tanah akan jadi gembur serta siap untuk dijadikan kolam lele lagi.

Jangan lupa untuk membuang sebidang tanah yang merupakan sejenis lumpur hitam, agar kolam tidak berbau busuk.

Pengapuran dan Pemupukan

Fungsi kolam pengapuran dan pemupukan dengan media tanah adalah agar tingkat keasaman di kolam bisa segera seimbang.

Lakukan desinfeksi menggunakan klorin / klorin 30 ppm. Kemudian biarkan selama 3-5 hari. Efek klorin / klorin dapat mempercepat proses oksidasi dengan aerasi kuat dan sinar matahari penuh.

Baca Juga :  Cara Budidaya Jangkrik Sendiri Yang Mudah Serta Murah Meriah

Desinfeksi tambak dapat dilakukan dengan 100 gram Black BOS GDM (2 tutup) dilarutkan dengan 2 liter air. Kemudian oleskan secara merata ke seluruh kolam (dinding dan lantai kolam), tunggu hingga kering sekitar 2-3 jam.

Pengaturan Air Kolam Renang #C
Sebelum menebar lele, coba isi kolam dengan air yang tidak terlalu banyak, batasnya sekitar 80 hingga 100 cm agar matahari masih bisa menembus ke bawah.

Kemudian masukkan 100 gram / m³ garam krosok di kolam, garam krosok mempunyai fungsi untuk stabilkan pH air dan komposisi kimia, menghambat pertumbuhan bakteri jamur dan patogen, mengikat ion nitrit dan meningkatkan pertumbuhan bakteri menguntungkan.

Setelah memberikan garam krosok, langkah selanjutnya adalah memberikan molase awal 100 ml / m³ untuk menghambat pertumbuhan Blue Green Algae (BGA), meningkatkan rasio C / N sehingga pertumbuhan bakteri heterotrofik bisa lebih dominan.

Langkah yang paling penting adalah memberikan GDM Black BOS 50 gram / m³ dan Spesies GDM Suplemen Organik Cair pada 10 ml / m³ dan GDM SaMe 100 gram / m³.

Kemudian diamkan selama 5 hari sampai flok terbentuk secara alami. Setelah kolam ditumbuhi flok, langkah selanjutnya adalah menyebarkan benih.

Karakteristik air yang siap ditaburkan adalah warna kekuningan-coklat, kekuningan-hijau, akan muncul, tetapi jika sampel diambil pada kaca bening, endapan kuning-hijau samar akan muncul dan tidak terkonsentrasi saat dipegang.

Pemilihan Benih Lele Unggul

Dari sekian banyak jenis ikan lele yang dibudidayakan, mayoritas orang di Indonesia melakukan penetasan secara mandiri atau membeli jenis yang terbukti unggul. Ciri-ciri benih lele unggul, yaitu:

  • Memiliki panjang antara 5 hingga 7 cm,
  • Memiliki gerakan yang cenderung gesit,
  • Tidak cacat bagian tubuh

Cara Menabur Benih Lele ke Kolam

Metode budidaya lele berikutnya adalah menabur benih di kolam. Benih ikan lele yang masih kecil tentu sangat sensitif, sehingga cara menebar benih ke kolam tidak boleh gegabah.

Cobalah untuk menyesuaikan iklim antara wadah ikan lele sebelumnya dan air kolam baru. Biarkan biji menyesuaikan selama 15 menit sampai keluar sendiri dari wadah, bisa berupa jerigen atau ember. Voklume tebar benih adalah 1000 ekor / m3.

Satu hari setelah menabur benih menggunakan Suplemen Organik Cair GDM Perikanan dengan dosis 5 ml / m3. Penggunaan probiotik ikan lele GDM dapat merangsang pembentukan kekebalan dalam tubuh ikan lele.

Sehingga ikan lele tidak gampang terserang penyakit contohnya parasit, jamur dan bakteri yang berasal dari penumpukan kotoran dan sisa makanan di dasar kolam

Pakan Lele

Usahakan untuk memberikan makanan yang berkualitas baik. Misalnya mereka yang memiliki rasio konversi makanan yang nilainya kurang dari satu.

Berikan pakan utama (mengandung protein hewani) dan pakan tambahan seimbang. Itu juga bisa membuat pakan alternatif menjadi lebih hemat biaya. Pakan alternatif yang bisa digunakan untuk ikan lele adalah azolla.

Baca Juga :  Cara Budidaya Kutu Air Dengan Modal Sayuran Bekas & Sukses

Tahapan Merawat Tambak Lele

Jika Anda menggunakan kolam tanah, untuk mengobatinya, Anda perlu membersihkan tanggul dan dinding kolam serta memeriksa pintu air baik pipa dan bambu secara teratur.

Selain itu, juga perlu mengganti air tambak, sehingga ikan lele dilindungi dari ancaman mikroorganisme. Metodenya adalah:

Sebelum Mengganti Air di Kolam, Lakukan Persiapan

  • Selama proses puasa, jangan lupa untuk memeriksa kesehatan ikan dengan mengamati pergerakannya.
  • Ikan harus berpuasa sekitar 12 jam.
  • Ganti air kolam dengan yang baru, atau air reservoir.
  • Cobalah untuk mengganti air kolam antara pagi hari, atau sepanjang malam.

Tambahkan Suplemen Perikanan Spesialis Perikanan Cair GMD

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas air tambak dan jumlah fitoplankton iyalah dengan memberikan suplemen cairan organik khusus untuk perikanan GDM. Dalam suplemen ini ada sejumlah elemen yang sangat dibutuhkan oleh ikan budidaya, termasuk mineral.

Manfaat Suplemen Organik Cair GDM untuk Spesialis Perikanan

Jika Anda ingin memanen ikan lele dengan sukses sekaligus mengurangi angka kematian ikan lele sebesar 0,1%, maka suplemen organik GDM cair yang memiliki spesialisasi dalam lingkup perikanan ini, bisa menjadi solusi yang tepat.

Selain meningkatkan kualitas air tambak, spesialis perikanan GDM juga membantu ikan lele menghindari penyakit yang sering menyerang ikan lele, seperti jamur dan sebagainya.

Manfaat Suplemen Organik GDM Cair Organik, yaitu:

  • Membuat Lele Tidak Mudah Diserang Penyakit
  • Dapat Meningkatkan nafsu makan pada ikan lele
  • Mempercepat Pemanenan Lele
  • Tingkatkan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan
  • Memperbaiki kondisi air tambak
  • Menghemat Biaya Pakan pada Budidaya Lele
  • Untuk detail lebih lanjut tentang manfaat suplemen Cairan Organik Spesialis Perikanan GDM, silakan klik Probiotik Lele GDM

Pengendalian Hama dan Penyakit pada Ikan Lele

Berbicara tentang hama, organisme patogen di kolam sering muncul tanpa dapat dicegah. Namun, ini dapat dikendalikan dengan menambahkan suplemen organik cair khusus untuk budidaya ikan air tawar, seperti spesialis perikanan GDM.

Produk ini dapat membantu petani ikan mengendalikan hama dan penyakit pada ikan.

Panen Lele

Jika Anda telah mengikuti metode budidaya lele di atas, sekarang saatnya untuk dulur menunggu waktu panen yang tepat untuk lele.

Dalam budidaya pembesaran ikan lele, dibutuhkan waktu panen 2 bulan. Pada saat panen, ukuran ikan lele dalam 1 kg, berjumlah 7-8 ikan.

Cara memanen ikan lele adalah dengan membasahi air di kolam terlebih dahulu. Kemudian, gunakan saluran pembuangan lunak untuk menangkap ikan lele dan menaruhnya di wadah plastik. Anda juga bisa menggunakan jaring jika masih ada banyak air kolam.

Penutup

Demikianlah Pelajaran tentang cara budidaya ikan lele yang benar agar hasil panen melimpah, yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi anda semua. Terima kasih telah belajar dengan kami dan sampai berjumpa di artikel kami selanjutnya.

Baca Juga: