C-130J-30 Super Hercules Sukses di Gaza 2025

C-130J-30 Super Hercules

netter.co.id – Di tengah krisis kemanusiaan yang melanda Jalur Gaza akibat konflik dan blokade Israel, C-130J-30 Super Hercules milik TNI Angkatan Udara (TNI AU) menjadi penyelamat melalui misi airdrop bantuan. Pada 17-18 Agustus 2025, bertepatan dengan HUT ke-80 Republik Indonesia, dua unit C-130J-30 Super Hercules menerbangkan 17,8 ton bantuan logistik, termasuk makanan siap saji, obat-obatan, dan kebutuhan darurat, dari Bandara King Abdullah II, Yordania, ke Gaza. Misi ini, yang melibatkan 66 personel TNI AU, dikoordinasikan dengan Angkatan Bersenjata Yordania dan menunjukkan kemampuan canggih pesawat ini dalam operasi kemanusiaan. Dengan teknologi STOL dan airdrop presisi, C-130J-30 Super Hercules membuktikan peran strategisnya. Artikel ini mengulas misi kemanusiaan, spesifikasi teknis, dan dampak globalnya, per 22 Agustus 2025.

Misi Kemanusiaan Gaza 2025

Pada 17-18 Agustus 2025, C-130J-30 Super Hercules TNI AU melaksanakan misi kemanusiaan di Gaza, mengangkut bantuan dari Jakarta ke Amman, Yordania, untuk dijatuhkan ke wilayah yang terisolasi akibat blokade Israel. Menurut TNI-AU.mil.id, dua pesawat dengan nomor ekor A-1339 dan A-1344 mengirimkan 17,8 ton bantuan, termasuk 600 payung udara orang (PUO), makanan, dan obat-obatan. Misi Satgas Garuda Merah Putih-II ini, yang dipimpin oleh Kolonel Pnb Puguh Yulianto, berlangsung selama 12 hari.

Bantuan dijatuhkan menggunakan teknik low-cost low-altitude (LCLA) ke 10 titik aman di Gaza, mengatasi keterbatasan akses darat. “Misi ini adalah wujud nyata solidaritas Indonesia untuk Palestina,” ujar Kolonel Puguh, seperti dikutip IndonesiaDefense.com. Misi ini, yang bertepatan dengan HUT ke-80 RI, menegaskan komitmen Indonesia terhadap kemanusiaan global.

Spesifikasi C-130J-30 Super Hercules

C-130J-30 Super Hercules, buatan Lockheed Martin, adalah varian diperpanjang dari keluarga C-130 Hercules, dirancang untuk kapasitas muatan lebih besar. Menurut Kompas.com, spesifikasi utamanya meliputi:

  • Dimensi: Panjang 34,69 meter, lebar sayap 39,7 meter, tinggi 11,9 meter, dengan kompartemen kargo (16,9 m x 3,12 m x 2,74 m).
  • Mesin: Empat turboprop Rolls-Royce AE 2100D3, masing-masing 4.700 hp.
  • Performa: Kecepatan maksimum 660 km/jam (Mach 0,58) pada ketinggian 6.706 meter, jangkauan 3.150 km dengan muatan standar, ketinggian operasi hingga 8.000 meter dengan muatan 20 ton.
  • Kapasitas: Muatan maksimal 20 ton, mampu mengangkut 8 palet NATO 463L, 128 pasukan tempur, 97 tandu, atau 92 pasukan terjun payung.

C-130J-30 Super Hercules dioperasikan oleh Skadron Udara 31, Lanud Halim Perdanakusuma, dan merupakan bagian dari lima unit pesanan Kementerian Pertahanan RI.

Keunggulan Teknologi dan Taktis

C-130J-30 Super Hercules unggul dalam operasi STOL, memungkinkan lepas landas dan mendarat di landasan pendek atau tak terawat, ideal untuk misi di medan sulit seperti Gaza. Menurut Kemhan.go.id, pesawat ini dilengkapi avionik modern, termasuk cockpit digital, head-up display (HUD), sistem navigasi inersia ganda, GPS, dan radar warna low-power. Sistem penanganan kargo mendukung airdrop presisi dengan fitur seperti PADS, HALO, dan dual rail.

Dengan hanya tiga kru (dua pilot dan satu loadmaster), C-130J-30 Super Hercules lebih efisien dibandingkan pendahulunya (C-130E/H). Teknologi ini memastikan pengiriman bantuan akurat, seperti yang terlihat dalam misi Gaza, di mana bantuan dijatuhkan dengan payung udara ke lokasi terpencil.

Dampak Diplomasi Kemanusiaan

Misi Gaza memperkuat peran C-130J-30 Super Hercules sebagai alat diplomasi Indonesia. Menurut PelitaKarawang.com, keberhasilan misi ini mendapat perhatian global, meningkatkan citra Indonesia sebagai negara peduli krisis kemanusiaan. Duta Besar RI untuk Yordania, Ade Padmo Sarwono, menyebut misi ini sebagai “simbol solidaritas yang kuat.”

Misi ini, yang merupakan perintah Presiden Prabowo Subianto, melibatkan kolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Baznas. @militer.udara di X menyoroti profesionalisme TNI AU dalam operasi lintas batas, menjadikan C-130J-30 Super Hercules sebagai wajah kemanusiaan Indonesia di panggung dunia.

Prospek Masa Depan C-130J-30 Super Hercules

C-130J-30 Super Hercules akan tetap menjadi andalan TNI AU untuk misi militer dan kemanusiaan. Dengan lima unit yang diterima sejak 2023, pesawat ini memperkuat Skadron Udara 31 untuk operasi militer perang (OMP) dan selain perang (OMSP), seperti bantuan bencana. Menurut Detik.com, C-130J-30 Super Hercules ideal untuk Indonesia sebagai negara kepulauan dengan landasan pendek.

Ke depan, TNI AU berencana memanfaatkan C-130J-30 Super Hercules untuk misi serupa di wilayah konflik atau bencana, memperluas jangkauan diplomasi kemanusiaan. Dengan kemampuan airdrop presisi dan efisiensi operasional, pesawat ini siap menghadapi tantangan logistik global.