Netter.co.id – Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus, merayakan proklamasi 1945 dengan upacara bendera dan lomba rakyat. Namun, enam negara lain merayakan Hari Kemerdekaan 15 Agustus, dua hari sebelumnya. Untuk itu, India, Korea Selatan, Korea Utara, Bahrain, Liechtenstein, dan Republik Kongo menandai kedaulatan mereka dengan tradisi unik. Selain itu, tanggal ini mencerminkan perjuangan bersejarah. Dengan demikian, Hari Kemerdekaan 15 Agustus menyatukan semangat global. Oleh karena itu, perayaan ini memiliki makna mendalam. Akibatnya, dunia mengenang kedaulatan dengan cara beragam.
India: Kemerdekaan dari Inggris
India merayakan Hari Kemerdekaan 15 Agustus ke-78 pada 2025, menandai kebebasan dari penjajahan Inggris pada 1947. Untuk itu, upacara pengibaran bendera digelar di Red Fort, Delhi. Selain itu, Perdana Menteri menyampaikan pidato nasional. Dengan demikian, warga memadati jalan untuk parade budaya. Oleh karena itu, perayaan ini penuh semangat patriotik. Akibatnya, India menunjukkan persatuan nasional.
Festival seni dan tarian tradisional seperti Bharatanatyam menghiasi acara. Untuk itu, warga merayakan dengan layang-layang warna-warni. Selain itu, pasar malam menawarkan kuliner lokal. Dengan demikian, 15 Agustus menjadi momen kebanggaan.
Korea Selatan: Gwangbokjeol
Korea Selatan memperingati Hari Kemerdekaan 15 Agustus sebagai Gwangbokjeol, atau “Hari Pemulihan Cahaya,” menandai kebebasan dari 35 tahun penjajahan Jepang pada 1945. Untuk itu, upacara kenegaraan digelar di Seoul. Selain itu, festival budaya menampilkan tarian K-pop dan tradisional. Dengan demikian, warga merayakan kedaulatan dengan semangat. Oleh karena itu, Hari Kemerdekaan 15 Agustus memperkuat identitas nasional. Akibatnya, Korsel menghormati perjuangan pahlawan.
Warga mengenakan hanbok dan mengibarkan bendera Taegukgi. Untuk itu, acara ini penuh warna dan kebanggaan.
Korea Utara: Hari yang Bersejarah
Korea Utara juga merayakan Hari Kemerdekaan 15 Agustus, menandai akhir penjajahan Jepang pada 1945. Untuk itu, perayaan di Pyongyang berfokus pada narasi politik rezim. Selain itu, parade militer dan pertunjukan seni digelar megah. Dengan demikian, Korut menonjolkan kekuatan nasional. Oleh karena itu, perayaan ini mencerminkan ideologi negara. Akibatnya, warga terlibat dalam acara kenegaraan yang ketat.
Meski berbeda dengan Korsel, 15 Agustus tetap menjadi simbol kedaulatan. Untuk itu, acara ini menarik perhatian global.
Bahrain: Tonggak Kedaulatan
Bahrain memproklamasikan Hari Kemerdekaan 15 Agustus pada 1971, lepas dari kekuasaan Inggris. Untuk itu, meski Hari Nasional resmi diperingati pada Desember, 15 Agustus tetap menjadi momen bersejarah. Selain itu, warga merayakan dengan pawai dan kembang api. Dengan demikian, Bahrain menegaskan identitas sebagai negara Teluk. Oleh karena itu, kedaulatan menjadi kebanggaan. Akibatnya, perayaan ini memperkuat semangat nasionalisme.
Acara budaya menampilkan tarian tradisional Ardah. Untuk itu, Bahrain menunjukkan kemajuan sebagai negara modern.
Liechtenstein: Perayaan Ganda
Liechtenstein, negara kecil di Eropa, merayakan Hari Kemerdekaan 15 Agustus sejak 1866, bertepatan dengan ulang tahun pangeran penguasa. Untuk itu, parade di Vaduz menarik ribuan warga. Selain itu, pidato keluarga kerajaan menginspirasi publik. Dengan demikian, perayaan ini penuh kemeriahan. Oleh karena itu, 15 Agustus menjadi hari istimewa. Akibatnya, Liechtenstein mempererat kebersamaan nasional.
Kembang api dan pesta rakyat menghiasi malam perayaan. Untuk itu, tradisi ini mencerminkan keunikan monarki.
Republik Kongo: Kebebasan Afrika
Republik Kongo merayakan Hari Kemerdekaan 15 Agustus sejak 1960, lepas dari kolonialisme Prancis. Untuk itu, upacara resmi di Brazzaville menonjolkan sejarah perjuangan. Selain itu, pertunjukan seni dan tarian tradisional memeriahkan acara. Dengan demikian, Kongo menegaskan identitas Afrika. Oleh karena itu, perayaan ini memperkuat solidaritas. Akibatnya, warga bangga dengan kedaulatan mereka.
Festival musik dan kuliner lokal menghidupkan suasana. Untuk itu, 15 Agustus menjadi simbol kemajuan bangsa.
Makna Global 15 Agustus
Enam negara ini menunjukkan Hari Kemerdekaan 15 Agustus sebagai momen kedaulatan global. Untuk itu, meski berbeda sejarah, semangat perjuangan menyatukan mereka. Selain itu, tradisi unik seperti parade dan festival mencerminkan budaya masing-masing. Dengan demikian, 15 Agustus menjadi simbol persatuan. Oleh karena itu, dunia merayakan kedaulatan dengan penuh makna.