Menko AHY Kunjungi Sekolah Rakyat: Dorong Pendidikan Inklusif dan Merata

Menko AHY

Netter.co.idMenko AHY lakukan kunjungan ke sekolah rakyat untuk mendorong pemerataan pendidikan dan peningkatan kualitas belajar di seluruh Indonesia.

1. Kunjungan Kerja Menko AHY di Bidang Pendidikan

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melakukan kunjungan kerja ke beberapa sekolah rakyat di berbagai daerah sebagai bagian dari program nasional pemerataan pendidikan.
Kunjungan ini bertujuan untuk melihat secara langsung kondisi fasilitas belajar, tenaga pengajar, dan kebutuhan pendidikan di lapangan, khususnya di wilayah yang masih tertinggal dari segi akses maupun kualitas.

Dalam kunjungan tersebut, AHY menegaskan komitmen pemerintah dalam membangun pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan berkeadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya peran masyarakat, dunia usaha, serta lembaga sosial dalam memperkuat ekosistem pendidikan rakyat.


BACA JUGA : Harga Pupuk Turun 20% Mulai 22 Oktober 2025

2. Sekolah Rakyat sebagai Pilar Pendidikan Alternatif

Sekolah rakyat memiliki sejarah panjang di Indonesia sebagai bentuk pendidikan alternatif yang lahir dari semangat gotong royong masyarakat. Sekolah-sekolah ini biasanya berfokus pada pendidikan karakter, keterampilan hidup, dan pemberdayaan masyarakat miskin yang tidak terjangkau sistem pendidikan formal.

Melalui kunjungannya, Menko AHY mengapresiasi semangat para pengajar dan relawan di sekolah rakyat yang terus berdedikasi tanpa pamrih. Menurutnya, sekolah rakyat menjadi bagian penting dari ekosistem pendidikan nasional karena mampu menjangkau kelompok masyarakat yang belum tersentuh layanan formal.

“Pendidikan tidak boleh hanya dinikmati oleh mereka yang mampu. Sekolah rakyat membuktikan bahwa semangat belajar dan mengajar bisa tumbuh dari bawah, dari masyarakat untuk masyarakat,” ujar AHY dalam salah satu kesempatan dialognya bersama para pengajar.


3. Fokus Kunjungan: Fasilitas, Kualitas Guru, dan Kurikulum Kontekstual

Dalam kunjungan tersebut, Menko AHY meninjau beberapa aspek penting pendidikan di sekolah rakyat, antara lain:

  • Fasilitas belajar: Menko AHY meninjau kondisi ruang kelas, sarana sanitasi, serta ketersediaan alat peraga pembelajaran. Beberapa sekolah masih membutuhkan perbaikan infrastruktur dasar seperti listrik, air bersih, dan koneksi internet.
  • Kualitas guru dan relawan: AHY juga berdialog langsung dengan para pengajar yang sebagian besar adalah relawan dari kalangan mahasiswa, profesional muda, dan tokoh masyarakat. Pemerintah berencana untuk memperluas program pelatihan guru rakyat agar mereka memiliki kompetensi mengajar sesuai dengan standar nasional.
  • Kurikulum berbasis kearifan lokal: Menko AHY menilai pentingnya penerapan kurikulum kontekstual yang menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sekitar, seperti keterampilan pertanian, kewirausahaan, dan literasi digital.

4. Program Pemerintah untuk Mendukung Sekolah Rakyat

Sebagai bagian dari hasil kunjungan kerja tersebut, Menko AHY mengumumkan beberapa langkah nyata untuk memperkuat peran sekolah rakyat dalam sistem pendidikan nasional. Di antaranya:

  1. Program Kemitraan Pendidikan Rakyat (PKPR):
    Sebuah inisiatif lintas kementerian untuk memberikan bantuan dana, pelatihan guru, dan infrastruktur dasar bagi sekolah rakyat di seluruh Indonesia.
  2. Dukungan Digitalisasi Pendidikan:
    Pemerintah akan memperluas akses teknologi dan pelatihan digital agar guru dan siswa di sekolah rakyat dapat mengakses materi pembelajaran online, terutama di daerah terpencil.
  3. Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dan LSM:
    Melalui kerja sama ini, sekolah rakyat diharapkan mendapatkan pendampingan akademik, tenaga relawan, serta dukungan riset dalam pengembangan model pendidikan berbasis masyarakat.
  4. Beasiswa Pendidikan bagi Siswa Berprestasi:
    Menko AHY juga menegaskan komitmen pemerintah dalam memberikan kesempatan yang sama bagi siswa berprestasi dari sekolah rakyat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

5. Pesan AHY untuk Guru dan Siswa

Dalam setiap kunjungannya, AHY selalu menyempatkan diri untuk berdialog dengan para siswa dan guru. Ia menyampaikan bahwa pendidikan adalah fondasi utama kemajuan bangsa dan setiap anak Indonesia berhak mendapatkan kesempatan belajar yang layak.

Ia mengajak para guru dan relawan untuk terus menanamkan semangat belajar dan optimisme kepada para siswa, meskipun dengan segala keterbatasan. AHY juga memberikan motivasi kepada siswa agar tidak menyerah mengejar cita-cita.

“Keterbatasan bukan penghalang untuk bermimpi besar. Justru dari keterbatasanlah muncul semangat juang dan kreativitas,” ucapnya dalam dialog inspiratif bersama para siswa di salah satu sekolah rakyat di Yogyakarta.


6. Dampak dan Harapan dari Kunjungan Kerja Ini

Kunjungan kerja Menko AHY diharapkan menjadi momentum penting bagi kebangkitan pendidikan akar rumput di Indonesia. Dengan perhatian langsung dari pemerintah pusat, sekolah rakyat kini memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan dukungan nyata — baik dalam hal dana, fasilitas, maupun regulasi.

Selain itu, langkah ini juga memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam membangun pendidikan yang merata. Pemerataan pendidikan bukan hanya tentang membangun gedung sekolah, tetapi juga tentang memastikan setiap anak — di desa, di pesisir, di daerah tertinggal — memiliki kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan berprestasi.

AHY menegaskan bahwa program ini tidak berhenti pada kunjungan simbolis semata, melainkan akan diikuti dengan tindak lanjut konkret berupa bantuan teknis dan pemantauan berkelanjutan oleh pemerintah.


7. Kesimpulan

Kunjungan kerja Menko AHY ke sekolah rakyat menjadi wujud nyata komitmen pemerintah untuk memperkuat sistem pendidikan nasional dari akar rumput. Melalui sinergi antara kebijakan dan gerakan masyarakat, diharapkan pendidikan di Indonesia menjadi lebih inklusif, merata, dan berdaya saing tinggi.

Dengan dukungan pemerintah, relawan, dan masyarakat, sekolah rakyat bukan lagi sekadar simbol perjuangan pendidikan, tetapi motor perubahan sosial yang mampu membentuk generasi cerdas, berkarakter, dan berdaya saing global.Langkah AHY ini menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara — bukan hak istimewa bagi yang mampu, melainkan tanggung jawab bersama untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.